Berita Nasional
Tiba di RSUD Pameungpeuk, Kang Dedi Lihat Langsung Jenazah Korban Ledakan Bom Garut di Kamar Mayat
Tiba di RSUD Pameungpeuk, Dedi Mulyadi Lihat Langsung Jenazah Korban Ledakan Bom Garut di Kamar Mayat
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Peristiwa ledakan bom yang menewaskan sebanyak 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada pada Senin (12/5/2025) membawa duka.
Tak hanya bagi keluarga besar TNI, tetapi juga warga setempat.
Ikut merasakan duka, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi pun bertolak langsung menuju Garut Selatan.
Kedatangannya itu dikabarkannya lewat vlog yang diunggahnya lewat akun instagramnya @dedimulyadi71 pada Selasa (13/5/2025).
Dalam video tersebut, dirinya menunjukkan suasana di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Jalan Miramareu No.99, Sirnabakti, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
terlihat sejumlah anggota TBI berseragam lengka tengah berbincang.
Dari kejauhan terlihat juga sejumlah warga.
"Ini kita sudah nyampe di Garut ya untuk menengok keluarga korban, sekaligus kita juga ada rasa simpati yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat," ungkap Dedi Mulyadi pada Selasa (13/5/2025).
"Dan kita di Rumah Sakit Pameungpeuk untuk menuju kamar mayat menengok para korban ledakan mesiu yang sudah kadaluarsa," jelasnya.
Mengambil pesan dari trgaedi ledakan bom, Dedi Mulyadi berharap peristiwa serupa tidak kembali terjadi.
Dirinya pun berharap agar setiap pihak senantiasa mewaspadai resiko yang terkadang di luar prediksi.
"Semoga peristiwa ini menjadi peristiwa terakhir, tidak lagi terjadi dan semua orang senantiasa waspada terhadap segala hal dan berbagai kemungkinan yang akan terjadi yang kadang di luar prediksi kita," ungkap Dedi Mulyadi.
"Sekali lagi saya sampaikan ucapan bela sungkawa kepada seluruh korban, semoga diberikan ketabahan, semoga yang meninggalkan kita semua mendapat tempat yang layak di sisi Allah Subhanallahuwata'alah," ujarnya dikahir tayangan.
Kedatangan Dedi Mulyadi ke RSUD Pameungpeuk disambut baik masyarakat.
Beragam pesan hingga doa pun bersusulan dituliskan masyarakat dalam kolom komentar postingannya.
@lesmanaa: semoga menjadi pembelajaran kedepannya agar tidak terulang kembali dan keluarga korban yang ditinggalkan diberikan ketabahan. mantap pak gub selalu update kondisi jabar
@sopiandiiii: Semangat pa gub, semoga para korban dapat tempat yg layak disisi allah..amiinn
Seharusnya Membawa Berkah
Kejadian tragis peledakan amunisi kedaluwarsa TNI AD yang menewaskan 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyisakan duka warga setempat.
Padahal, pemusnahan amunisi itu biasanya menjadi berkah bagi warga setempat saat sisa-sisa besi dan logam amunisi bisa dijual jadi rongsokan bernilai uang.
Pada bulan ini saja, pemusnahan amunisi kedaluwarsa di lokasi yang sama sudah dilakukan dua kali pada tanggal 6 dan 12 Mei 2025.
"Biasanya (pemusnahan amunisi) jadi berkah dan sekarang malah jadi musibah," ucap Andi (54), salah seorang warga Desa Sagara, Cibalong, Garut, di sekitar lokasi kejadian, Selasa (13/5/2025).
"Kalau kemarin tanggal 6 Mei di lokasi yang sama, itu aman, tidak ada apa-apa. Eh, kemarin malah jadi kejadian yang buat kami berduka," tuturnya.
Andi menyebut, sisa-sisa logam pemusnahan biasanya suka dikumpulkan warga seusai membantu petugas TNI dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Para korban sebetulnya orang-orang pilihan TNI yang biasa membantu mengangkut amunisi ke lokasi pemusnahan.
"Sudah biasa, bukan kali ini saja mereka. Orang pilihan dan sudah pengalaman, bukan kejadian kali ini saja. Mungkin ini sudah menjadi musibah," ucap dia.
Saat kejadian, Andi tak mengetahui detail kronologinya.
Namun, saat mendengar beberapa kali ledakan besar, warga semua panik karena mendengar teriakan-teriakan histeris.
"Lalu, tidak berselang lama, banyak ambulans datang ke lokasi. Saya pikir itu suara ledakan biasa terjadi. Tapi, mendengar informasi ternyata banyak korban meninggal," ungkap dia.
Diberitakan sebelumnya, ledakan terjadi saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa TNI AD di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin (12/5/2025) pagi.
Kejadian itu menewaskan 13 orang, terdiri dari 4 anggota TNI dan 9 orang warga sipil asal daerah setempat.
Ledakan diduga akibat detonator penghancur yang dipasang untuk meledakan amunisi tersebut meledak lebih dulu saat masih dipasang di sebuah lubang besar penghancur dekat pesisir pantai.
Adapun sembilan jenazah warga sipil sesuai rilis TNI AD adalah Agus Bin Kasmin, Ipan Bin Obur, Anwar Bin Inon, Iyus Ibing Bin Inon, Iyus Rizal Bin Saepuloh, Toto, Dadang, Rustiwan, dan Endang, warga Cibalong dan Pameungpeuk, Garut.
Viral Video Anggota TNI Bongkar Bom Pakai Palu dan Pahat
Tragedi ledakan bom yang menewaskan 13 orang di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut pada Senin (12/5/2025) mengejutkan banyak pihak.
Dalam pristiwa tersebut, sebanyak 4 anggota TNI dan 9 orang warga sipil dinyatakan tewas ketika melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa TNI AD.
Hanya berselang sehari, sebuha video mengejutkan terunggah di media sosial.
Video itu merekam momen ketika sejumlah anggota TNI dan warga tengah membongkar bom di sebuah tenda militer.
Video itu satu di antaranya diunggah oleh Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Johannes Suryo Prabowo.

Lewat instagramnya @suryoprabowo2011 pada Selasa (13/5/2025), Suryo Prabowo membagikan rekaman ketika sejumlah anggota TNI dan warga diduga tengah melakukan pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD.
Dalam sebuah tenda militer, terlihat ada delapan orang pria yang tengah bekerja.
Enam orang terlihat tengah menyusun bahan peledak dalam amunisi berukuran besar.
Sedangkan dua orang lainnya terlihat tengah membongkar amunisi berkaliber lebih dari 120 mm.
Hanya bermodalkan palu dan pahat, dua orang yang terduduk di tanah itu memisahkan ujung proyektil dengan selongsong bahan peledak.
Dalam tayangan berikutnya, terlihat sejumlah pria juga tengah bekerja.
Mereka terlihat santai membongkar ranjau berbentuk bulat.
Setelah dibongkar, ranjau itu kemudian disusun dengan rapih, sebagian lainnya terlihat dijadikan sebagai alas tempat duduk.
Terkait hal tersebut, Mantan Kepala Staf Umum TNI dan mantan Wakil Gubernur Timor Timur itu angkat bicara.
Dirinya menjelaskan sifat bahan peldak sangat tidak dapat diduga.
Sehingga setiap saat bahan peledak bisa meledak kapan saja.
"Sifat Bahan Peledak adalah unpredictable atau tidak dapat diduga terutama dalam hal sensitivitas, kecepatan detonasi, dan stabilitas," tulis Suryo Prabowo lewat instagramnya @suryoprabowo2011 pada Selasa (13/5/2025).
"Sifat-sifat ini memengaruhi bagaimana bahan peledak bereaksi terhadap panas, benturan, atau gesekan," jelasnya.
Namun, dijelaskannya, khusus bahan peledak militer terutama yang sudah dikemas dalam bentuk munisi (peluru) dan ranjau, umumnya memiliki sensitivitas rendah.
Oleh karena itu, menurutnya munisi tersebut tidak mudah meledak.
Sebab untuk bisa meledak munisi, diperlukan 'dorongan' bahan peledak yang lebih kuat dan sensitif yang disebut booster, primer dan fuse.
"Tanpa fuse munisi kaliber besar seharusnya tidak bisa meledak. Tetapi kadang kala disimpan di dalam gudang tanpa diapa-apain malah bisa meledak," ungkap Prabowo.
"Oleh karena itulah sifat bahan peledak sulit diduga, apalagi bila sudah kedaluarsa," jelasnya.
Dirinya pun menjelaskan bahan peledak memiliki masa pakai.
Oleh karena itu, langkah pemusnahan harus dilakukan agar peristiwa yang tidak diinginkan tidak terjadi.
Mengingat sifat bahan peledak sangat sensitif.
"Emang bahan peledak atau munisi bisa kadaluwarsa atau memiliki usia pakai? Ya, iya lah, ciptaan Tuhan pun bisa kedaluarsa, apalagi buatan manusia," ungkap Prabowo.
"Lalu mengapa munisi yang sudah kedaluarsa harus dimusnahkan didisposal? Itu karena sifatnya sudah makin sensitif dan prilakunya sulit diduga. Sehingga berbahaya bila digunakan. Seperti misalnya meledak dilaras atau meledak saat disimpan," jelasnya.
Empat Jenazah Anggota TNI Diterbangkan
Empat jenazah anggota TNI korban ledakan amunisi kadaluarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat sudah diantarkan ke Jakarta.
Menurut informasi yang dihimpun, mereka diantar menggunakan dua ambulans dari kodim dan dua lagi dari RSUD Guntur, Senin (12/5/2025) malam.
Keempat korban dari pihak TNI yang telah teridentifikasi adalah
1.Kepala Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Kolonel Cpl Antonius Hermawan;
2. Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Munisi III Pusat Peralatan TNI AD, Mayor Cpl Anda Rohanda;
3. Koptu Eri, anggota Gudpusmu III Puspalad; dan
4. Pratu Aprio, anggota Gudpusmu III Puspalad.
Tiga orang dari mereka beralamat di Jakarta, dan satu di Bekasi.
Iring-iringan ambulans dikawal oleh kendaraan milik Provos TNI dan dua unit kendaraan lain.
Total ada sekitar tujuh kendaraan mengawal empat jenazah yang menjadi korban tewas pemusnahan amunisi kadaluwarsa di Pantai Cibalong, Garut, Senin.
Sembilan jenazah dari warga sipil yang sudah teridentifikasi ada lima orang. Empat orang lagi masih proses identifikasi.
Hingga tadi malam, jenazah mereka belum diserahkan ke keluarga, masih ada di kamar mayat RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut.
Duka cita Menteri Pertahanan
Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan duka cita atas insiden meledaknya lubang detonator yang menewaskan empat prajurit TNI dan 9 warga sipil di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Frega Wenas pada Senin (12/5/2025).
"Terkait insiden ledakan saat pemusnahan munisi di Garut hari ini, Menhan RI turut berdukacita yang mendalam atas meninggalnya beberapa prajurit TNI dan warga sipil," kata Frega dalam keterangan tertulis yang terkonfirmasi pada Senin (12/5/2025).
Ia menjelaskan saat ini proses investigasi sedang dilakukan.
Baca juga: 4 Korban Meninggal Akibat Ledakan Amunisi di Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD di Garut
Frega juga menekankan proses investigasi akan dilakukan sesuai prosedur keamanan yang berlaku.
"Saat ini proses investigasi sedang dilakukan. Selama investigasi akan terus memedomani prosedur keamanan yang berlaku," kata Frega.
Diberitakan sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) mengungkapkan sebanyak empat prajurit TNI AD dan 9 warga sipil tewas dalam insiden pemusnahan bahan peledak afkir di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025) pagi.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan keempat prajurit yang tewas dalam insiden tersebut adalah prajurit-prajurit yang memiliki dedikasi yang tinggi.
Mereka adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda, dan dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.
Ledakan itu terjadi saat jajaran Gudang Pusat Amunisi dan Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (AD) melakukan penyusunan detonator di salah satu lubang untuk meledakkan amunisi afkir.
Saat penyusunan tersebut, tiba-tiba ledakan terjadi di sumur tersebut.
"Ada ledakan saat menyusun sisa detonator yang ada berkaitan dengan amunisi afkir," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Wahyu Yudhayana, Senin (12/5/2025).
Saat tim penyusun amunisi menyusun detonator dalam lubang tersebut, lanjut dia, "Tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang mengakibatkan 13 orang meninggal dunia."
Wahyu menjelaskan, dari 13 korban meninggal dunia, empat di antaranya merupakan anggota TNI AD.
Salah satu korban meninggal adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hermawan dan Mayor Cpl Anda Rohanda.
Dua korban meninggal lainnya adalah anggota gudang pusat munisi III gudang pusat peralatan TNI Angkatan Darat yaitu Kopda Eri Triambodo dan Pratu Aprio Setiawan.
Saat ini semua korban meninggal dunia sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk untuk dilakukan tindakan selanjutnya.
Selain dilaksanakan penanganan terhadap para korban, upaya yang dilakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan aparta terkait untuk mengamankan lokasi peledakan sampai benar-benar aman untuk warga.
Naik Pangkat, Ade Ary Syam Indradi Dipromosikan Menjadi Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri |
![]() |
---|
Setelah Dapat Amnesti dari Prabowo, Gus Nur Terpidana Kasus Ijazah Palsu Jokowi Tak Lagi Wajib Lapor |
![]() |
---|
Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2025 Dianggap Janggal, Begini Tanggapan Menko Airlangga Hartarto |
![]() |
---|
Pandangan Gerindra, NasDem, Hingga PDIP Soal Bendera One Piece |
![]() |
---|
Ini 4 Merek Beras Premium yang Terbukti Oplosan Temuan Satgas Pangan Polri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.