Berita Ekonomi

Jutaan Driver Ojol Tolak Merger Grab dan Gojek, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

Dua raksasa perusahaan transportasi online, Gojek dan Grab, dikabarkan mau merger. Hal ini bikin resah driver ojol, karena ada praktik monopoli.

Editor: Valentino Verry
tribunnews
ILUSTRASI - Jutaan driver ojol menolak kabar bahwa perusahaan transportasi online Grab dan Gojek akan merger. Jika terwujud, akan tercipta super monopoli di bisnis transportasi online, yang dirugikan adalah driver dan penumpang. 

Ia menilai, akuisisi dapat menimbulkan adanya kenaikan tarif harga potongan bagi mitra dan kenaikan biaya penggunaan jasa yang ekstrem kepada pengguna.

"Mitra pengemudi juga berisiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pembagian orderan dan penentuan tarif,” kata Nurman.

Nurman memandang, akuisisi perusahaan asing terhadap perusahaan lokal akan mengakibatkan keuntungan yang didapatkan dari hasil kerja para mitra driver dibawa pihak asing ke luar negeri.

Ia juga menyoroti bagaimana rencana akuisisi ini akan menimbulkan ancaman yang besar pada kemandirian digital dan perekonomian negara.

"Akuisisi juga akan menghilangkan keberadaan perusahaan karya anak bangsa yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia," ujar Nurman.

Maka dari itu, ia meminta Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian pada rencana ini demi menjaga dan mempertahankan karya anak bangsa dari ancaman penguasaan pihak asing.

Ia menyatakan juga akan membuat surat terbuka kepada orang nomor satu di RI itu.

Sebelumnya, Koalisi Ojol Nasional (KON) telah menolak rumor merger antara Grab dan GOTO.

KON khawatir rencana tersebut penggabungan dua raksasa transportasi online tersebut dapat mempengaruhi pendapatan para pengemudi ojol.

“Bagi para pengemudi ojek online (ojol) dan mitra penjual, merger ini bisa memberikan dampak yang beragam," ucap Ketua Presidium KON Andi Kristiyanto. 

"Ada kekhawatiran bahwa kebijakan baru perusahaan hasil merger ini akan mempengaruhi pendapatan mereka,” imbuhnya.

Ia melanjutkan bahwa mitra pengemudi adalah pihak yang paling dirugikan jika merger ini benar-benar terjadi.

“Mitra pengemudi, baik ojek online maupun taksi online, juga berisiko menghadapi sistem yang lebih ketat dalam pemberian order dan penentuan tarif,” jelasnya.

Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali angkat bicara terkait rumor akuisisi GOTO oleh Grab Holding Limited yang kembali menyeruak.

Berdasarkan kabar yang beredar, Grab sudah menunjuk penasehat untuk melakukan akuisisi. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved