Makam Pemuda Asal Bekasi yang Diduga Jadi Korban TPPO di Kamboja Bakal Diekshumasi

Sebab sebelum berangkat bekerja, Diana sempat mengkhawatirkan putranya.

"Dia telepon saya saat sudah di Thailand. Dia bilang, 'Sudah sampai, Mak'. Terus (bilang) 'Jangan kebanyakan pikiran, Mak. Jangan dengerin kata orang'," tutur Diana. sambil meneteskan air mata.

Diana menyampaikan setelah empat hari berada di Thailand, dirinya kerap berkomunikasi dengan Soleh melalui ponsel genggam.

Hanya saja setelah empat hari berlalu, komunikasi keduanya terputus.

Selama komunikasi terputus, Diana mengaku kerap mengkawatirkan nasib putranya yang menjadi tulang punggung keluarga itu.

Kemudian pada 2 Maret 2025 malam, Diana secara tiba-tiba dihubungi seorang pria bernama Kevin melalui video call.

Kala itu, Kevin mengabarkan bahwa putranya tengah berada di Kamboja dan Diana ditanyakan perihal riwayat kejiwaan Soleh.

"Saya membantah saat ditanya riwayat kejiwaan. Anak saya tidak ada riwayat kejiwaan, gitu," ujar Diana.

Baca juga: Polda Metro Jaya Bongkar Situs Judi Online Slot, Admin dan Pengurusnya Ditangkap

Diana menuturkan saat percakapan berlangsung dengan Kevin, ia terkejut ketika kamera video call menunjukkan Soleh sedang duduk terkulai di atas tempat tidur. 

Ia langsung berulangkali memanggil putranya untuk menarik perhatian, tapi kondisi Soleh justru sama sekali tidak meresponsnya.

"Dia kan saya panggil, 'Soleh, ini Mamak'. Dia sudah enggak bisa jawab," tuturnya.

Diana menegaskan setelah percakapan itu dilakukan, pada 3 Maret 2025 pagi, Kevin kembali menghubunginya.

Lalu, Kevin mengabarkan bahwa putranya telah meninggal dunia.

Kabar tersebut membuatnya menjadi sedih, terlebih bukti Soleh meninggal dunia dikuatkan pada 15 Maret 2025 ketika jenazah tiba di Tanah Air dan langsung dibawa menuju ke rumah duka.

Selanjutnya pada 16 Maret 2025, pemakaman dilakukan di samping rumah Diana dan Soleh.