Berita Bekasi

Kali Srengseng Hilir Meluap, Desa Sukarukun dan Sukamanah Kabupaten Bekasi Tenggelam

Pemicunya karena jebolnya tiga tanggul di Kali Srengseng Hilir, di Desa Kalijaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi pada Senin (3/11/2025).

Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
BANJIR BEKASI - Kondisi Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi yang kebanjiran imbas tiga tanggul jebol di Kali Srengseng Hilir pada Senin (3/11/2025). Sekitar 6.015 jiwa terdampak, termasuk bayi, balita, dan lansia; ribuan rumah terendam, pengungsian berlangsung di lapangan dan kantor desa. 

Ringkasan Berita:
  • Ribuan warga Desa Sukamanah dan Sukarukun, Kecamatan Sukatani, Bekasi, terendam banjir akibat jebolnya tiga tanggul di Kali Srengseng Hilir. 
  • Penyebab banjir meluapnya Kali Cikarang ke Kali Srengseng Hilir imbas bendungan BSH yang sedang dibangun belum memiliki pintu air.
  • Sekitar 6.015 jiwa terdampak, termasuk bayi, balita, dan lansia; ribuan rumah terendam, pengungsian berlangsung di lapangan dan kantor desa.

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Ribuan rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi terendam banjir imbas jebolnya tiga tanggul di Kali Srengseng Hilir pada Senin (3/11/2025).

Kali Srengseng Hilir ini merupakan terusan dari Kali Cikarang, letaknya di hilir atau setelah Bendungan Srengseng Hilir (BSH) di Desa Kalijaya, Kecamatan Cibitung, yang tengah dibangun oleh Pemkab Bekasi.

Seperti diketahui, air Kali Cikarang "jebol" ke Kali Srengseng Hilir akibat tak ada pintu air di bendungan BSH yang tengah dibangun.

Akibatnya, debit air yang cukup tinggi menyebabkan air meluap bahkan membuat tanggul jebol.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan pihaknya bersama Bupati Bekasi telah meninjau langsung lokasi terdampak dan menggelar rapat koordinasi lintas dinas untuk mempercepat penanganan banjir.

“Tadi kita sudah mengecek ke lapangan dengan Pak Bupati. Dari hasil rapat tadi, ada tiga hal yang menjadi konsentrasi kita untuk segera ditangani,” ujar Muchlis pada Senin (3/11/2025).

Menurutnya, penanganan pertama difokuskan pada perbaikan pintu air BSH 0 yang sudah tidak berfungsi.

Perbaikan itu langsung dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (SDABMBK) dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu.

Baca juga: Jakarta Dilanda Banjir Imbas Cuaca Ekstrem, Fraksi PSI Minta Pemprov DKI Tanggung Jawab

Langkah kedua adalah pemasangan sitpel atau tembok penahan tanggul yang akan segera dikoordinasikan dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk ditindaklanjuti.

Sedangkan penanganan ketiga, kata Muchlis, yakni pembersihan sampah di sepanjang aliran Kali Cikarang yang membentang dari Kecamatan Sukatani, Sukakarya, hingga Cabangbungin dan sebagian wilayah Muara Gembong.

“Pekerjaan pembersihan sudah dicicil oleh teman-teman Dinas Lingkungan Hidup,” tambahnya.

Muchlis menyebut, terdapat tiga titik tanggul jebol di Desa Sukamanah, sementara sejumlah titik lain dalam kondisi kritis dan berpotensi kembali jebol jika tekanan air terus meningkat.

“Di sekitar tanggul jebol itu banyak juga yang sudah kritis, di bawahnya ada pori-pori. Kalau terus tertekan air, bisa membesar. Sekarang masyarakat bersama relawan sudah mulai menumpuk karung pasir untuk memperkuat tanggul,” jelasnya.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, banjir di Kecamatan Sukatani melanda dua desa, yakni Desa Sukarukun dan Desa Sukamanah.

Di Desa Sukarukun, sebanyak 210 kepala keluarga (KK) atau 815 jiwa terdampak, termasuk 24 bayi, 140 balita, dan 162 lansia. Sebanyak 17 rumah warga terendam banjir. Warga mengungsi di Lapang Jabon Sukarukun, dengan kebutuhan mendesak berupa sembako, obat-obatan, tenda pengungsian, selimut, dan alat MCK.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved