Berita Regional

Ikut Geng Motor dan Pukul Orang Tua, Siswa Ini Dibawa ke Barak Militer Rindam III Siliwangi Bandung

Pelajar di Pangandaran tersebut dibawa ke barak militer setelah bermasalah dan diketahui sering membolos, berkelahi dan terlibat dalam geng motor.

TribunJabar.id/Deanza Falevi
SISWA BERMASALAH JALANI PENDIDIKAN SEMI MILITER SISWA - Pelajar di Pangandaran tersebut dibawa ke barak militer setelah bermasalah dan diketahui sering membolos, berkelahi dan terlibat dalam geng motor. Foto para pelajar saat mengikuti pendidikan militer di Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (1/5/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang pelajar SMAN 1 Pangandaran dikirim orang tuanya ke Barak Militer Rindam III Siliwangi, Bandung.

Pelajar tersebut dibawa ke barak militer setelah bermasalah dan diketahui sering membolos, berkelahi dan terlibat dalam geng motor.

Bahkan, pelajar tersebut sempat memukul orang tuanya.

Baca juga: Ikuti Perintah Dedi Mulyadi, Bupati Bekasi Siap Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer

"Betul (dikirim ke barak) di Bandung, atas permintaan orang tuanya," kata Kepala SMAN 1 Pangandaran, Sukirman, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Kamis (8/5/2025).

Menurut Sukirman, kenakalan siswa tersebut telah berlangsung sejak masih duduk di bangku SMP.

Sekolah telah melakukan berbagai upaya, mulai pembinaan guru BK hingga pemanggilan orang tua.

Baca juga: Supian Suri Pertimbangkan Jalankan Program Dedi Mulyadi yang Kirim Anak-anak Nakal ke Barak Militer

"Sekolah sudah menasehati, memanggil orang tua, pembinaan oleh BK dan saat orang tua dipanggil malah (menyampaikan) alhamdulillah bisa dititip ke sana (barak)," kata Sukirman.

"Orang tua bahkan inginnya langsung dijemput oleh TNI dari sana (Bandung)," ujarnya.

Sebelum pengiriman ke barak dilakukan, sekolah membuka catatan siswa yang dinilai bermasalah perilakunya.

Baca juga: Lihat Menu Makanan Siswa yang Jalani Pendidikan di Barak Militer, Dedi Mulyadi: Kandungan Gizi Cukup

Ada delapan siswa yang masuk dalam daftar tersebut dan orang tua mereka dikumpulkan untuk dimintai persetujuan.

"Dikumpulkan orang tuanya, siapa anak yang kira-kira ingin dikirim ke sana, tapi harus ada izin orang tua, ada prosedur yang harus ditempuh," kata Sukirman.

Namun, hanya satu orang tua siswa yang bersedia dan mengizinkan anaknya dikirim ke barak militer.

Baca juga: Kata Rudy Susmanto terkait Kebijakan Dedi Mulyadi soal Pendidikan Siswa Bermasalah di Barak Militer

Tujuh orang tua siswa lainnya belum memberikan persetujuan.

"Tanpa paksaan, malah kesadaran orang tua (mengirim anak ke barak militer), benar-benar kesadaran orang tua siswa," kata Sukirman.

Pelajar tersebut diantar langsung orang tua dan staf kesiswaan ke Rindam Siliwangi.

Baca juga: Kenakalan Remaja Sudah Mengkhawatirkan, Dedi Mulyadi Sebut Pendidikan di Barak Bukan Latihan Militer

Baik pihak keluarga maupun sekolah berharap, pelatihan semi militer ini bisa membantu memperbaiki perilaku siswa.

"Tujuannya mendisiplinkan siswa," kata Sukirman.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pukul Orangtua dan Terlibat Geng Motor, Pelajar SMAN 1 Pangandaran Dikirim ke Barak Militer atas Permintaan Keluarga"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved