Pemkot Bekasi Arahkan Warga yang Daftar Aplikasi World ID untuk Lapor ke Diskominfo
Pemkot Bekasi meminta warga yang telah mengikuti atau mendaftar hingga aktivasi retina mata melalui World ID atau World Coin lapor ke Diskominfo.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Terlebih masyarakat menurutnya tidak mengetahui tujuan dan maksud secara pasti verifikasi itu, dan hanya tertarik karena ditawarkan sejumlah uang.
“Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko,” tegasnya.
Terlebih Tri mengungkapkan jika terus dibiarkan beroperasi dan tidak mengetahui tujuan dan maksud verifikasi retina mata, data biometrik itu memungkinkan dapat disalahgunakan.
Dampaknya pun menurutnya sangat fatal, karena warga bisa saja kehilangan akses terhadap layanan penting seperti perbankan dan pererasan alat komunikasi.
Citra Worldcoin atau World ID pun sebelumnya juga mendapat sorotan di berbagai negara seperti Kenya, Prancis, Jerman, dan India, karena isu keamanan data dan perlindungan privasi.
“Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya,” pungkasnya.
Meskipun telah dihentikan, sejumlah masyarakat masih antusias untuk melakukan pendaftaran.
Hal itu terlihat di sebuah roko yang dijadikan sebagian kantor operasional World ID, Jalan Juanda Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Senin (5/5/2025).
Seorang warga asal Bekasi Timur, Wahyudi (36) contohnya, ia mengatakan alasan dirinya dan masyarakat lainnya yang datang ke lokasi hanya satu, yakni ingin mendapatkan uang.
Sebab sebelumnya ia pribadi sudah terbukti pernah mendapatkan uang setelah melewati sejumlah prosedur tertentu melalui pengaktifan aplikasi.
"Kalau saya kebetulan dapat uang Rp 330 ribu dari aplikasi itu, nanti setiap bulan dapat lagi katanya selama sembilan bulan, nah nanti saya nunggu bulan selanjutnya, sekarang anterin teman saya mau daftar," kata Wahyudi, Senin (5/5/2025).
Bahkan Wahyudi menjelaskan dirinya sempat rela menunggu hingga lebih kurang 20 menit di lokasi untuk mempastikan aktivitas kantor World ID benar tidak beroperasi.
"Ya sempat nunggu 20 menit, barangkali buka," jelasnya.
Baca juga: Ikuti Perintah Dedi Mulyadi, Bupati Bekasi Siap Mengirim Siswa Nakal ke Barak Militer
Wahyudi menuturkan dirinya mengetahui kalau Pemerintah Indonesia dalam hal ini Komdigi telah memberhentikan sistem World ID.
Ia pun juga mengaku cemas dan khawatir pasca Komdigi memberhentikan sistem tersebut.
Dikeluhkan Banyak Orangtua, Aturan Masuk Sekolah Ala KDM Tak Lagi Diterapkan di Kota Bekasi |
![]() |
---|
Bebaskan Orangtua dari Biaya Pendidikan, Tri Adhianto Minta Tak Ada Lagi Ambil Nilai di Kolam Renang |
![]() |
---|
Tri Adhianto Minta Sekolah di Kota Bekasi Hadirkan Proses Pendidikan Menyenangkan |
![]() |
---|
Wali Kota Tri Adhianto Tegaskan Sekolah di Bekasi Tidak Boleh Jual Buku Pelajaran |
![]() |
---|
Kota Bekasi Jadi Tuan Rumah Porprov XV 2026, Tri Adhianto: Target Kami Ranking Tiga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.