Ibadah Haji

Inilah Keistimewaan Haji Akbar 2025 yang akan Dialami Para Jemaah

Pelaksanaan haji 2025/1446 hijriah merupakan ibadah istimewa karena bertepatan dengan haji akbar. 

Wartakotalive.com/Suprapto
Umat Islam mengikuti tawaf di Masjidil Haram, Mekah, Kamis (24/4/2014) sebagai bagian dari rukun umrah atau haji. Pelaksanaan ibadah haji 2025 istimewa karena adanya haji akbar. 

WARTAKOTALIVE.COM - Pelaksanaan haji 2025/1446 hijriah merupakan ibadah istimewa karena bertepatan dengan haji akbar

Apa yang Dimaksud dengan Haji Akbar? Haji akbar merupakan istilah untuk menyebut pelaksanaan ibadah haji yang wukufnya di Arafah bertepatan dengan hari Jumat. 

Sebagaimana diketahui, dalam Islam hari Jumat memiliki keistimewaan sebagai "sayyidul ayyam" atau penghulu segala hari.

Keutamaannya diyakini setara dengan 70 kali haji biasa, dan pada hari itu doa-doa diijabah, ampunan dilimpahkan, serta rahmat Allah turun tanpa batas.

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan momen haji akbar dimaknai dengan memperbanyak doa. 

"Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” pesannya, Sabtu (19/4/2025) dikutip dari laman resmi Kemenag.

Dia menegaskan pentingnya mengubah pendekatan bimbingan manasik haji agar tidak semata-mata fiqh-oriented, namun juga sarat dengan pemaknaan ruhani dan transformasi diri.

Baca juga: Kemenag Siap Layani Jamaah Haji Indonesia, Fokus pada Pelayanan Ramah Lansia

“Tidak semua yang maqbul itu mabrur, tapi semua yang mabrur pasti maqbul,” ujarnya. 

Menag mengingatkan bahwa hal ini menjadi pengingat bahwa ibadah haji yang diterima (maqbul) belum tentu membawa perubahan hidup yang sejati, sedangkan haji yang mabrur—yang menumbuhkan akhlak, ketulusan, dan kepekaan sosial—pasti diterima oleh Allah SWT.

“Gunakan momen Haji Akbar ini untuk memperbanyak doa, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk keluarga, bangsa, umat, dan seluruh manusia,” pesan Menag.

Mengutip hadits Qudsi dan Surat Al-Baqarah ayat 30, Nasaruddin membingkai haji sebagai bagian dari misi kekhalifahan manusia dan dialog ilahi. 

Bahkan iblis pun berdialog dengan Allah saat menolak bersujud kepada Adam, merasa lebih mulia karena diciptakan dari api. 

Baca juga: Kementerian Agama Imbau Jemaah tidak Berangkat Haji Secara Ilegal, Ini Sanksinya

Tapi Allah menunjukkan bahwa keagungan manusia bukan pada asalnya, melainkan pada kemampuannya bertobat dan kembali kepada Tuhan.

"Allah mencintai dialog. Setelah pulang haji, jangan takut berdialog dengan siapapun, karena itu adalah tradisi Tuhan," tegas Nasaruddin.

Ia juga mengangkat kisah Kakbah sebagai rumah pertaubatan pertama di bumi, yang dibangun di Bakkah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved