Viral Media Sosial

Profil Hercules, Dijuluki 'Preman yang Tak Bisa Mati', Meski Ditembak dan Dibacok 16 Kali

Profil Hercules, Pria Asli Timor Timur yang Dijuluki Preman Tak Bisa Mati Meski Ditembak dan Dibacok 16 Kali

Editor: Dwi Rizki
Tangkapan video youtube kompastv
VIRAL MEDIA SOSIAL - Hercules Rozario, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu menemui Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka pada Kamis (15/6). Dalam pertemuan yang berlangsung tertutup itu, Hercules mengaku mengunjungi Gibran untuk silaturahmi biasa. 

Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia. Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.

Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.

Pensiun jadi preman

Hercules kemudian meninggalkan dunia hitam yang pernah membesarkan namanya, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan.

Ia kemudian mencoba menata hidupnya sekeluar dari penjara dengan memulai berwirausaha.

Di antara bisnis yang ia jalani adalah bisnis perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara. Hercules kini telah berubah menjadi lebih baik dan makin disegani oleh banyak orang.

Kini dirinya menjadi Ketua Umum GRIB Jaya. 

Danjen Kopassus Minta Maaf

Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayjen TNI Djon Afriandi langsung mengambil sikap setelah mengetahui anak buahnya viral di media sosial.

Dirinya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sejumlah prajurit Kopassus yang berfoto bersama Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall alias Hercules.

Menurutnya, anak buahnya itu memiliki kedekatan secara personal dengan Hercules, sehingga tidak memikirkan dampak serta tanggapan negatif dari masyarakat.

"Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka, sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules," kata Mayjen TNI Djon dikutip dari Antara

Danjen Kopassus mengaku tidak masalah jika ada anggotanya yang berfoto-foto dengan Hercules.

Akan tetapi, momen acara ketika foto tersebut yang menjadi masalah karena foto-foto tersebut dalam acara khusus dengan prajurit-prajurit yang berpakaian lengkap.

"Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima," kata Mayjen TNI Djon.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved