Berita Bekasi

Cerita Dedi Mulyadi Lihat Tumpukan Sampah hingga Kumuh di Salah Satu Pasar di Bekasi, Ini Masalahnya

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memperlihatkan kondisi sampah di salah satu pasar di Kabupaten Bekasi ke Bupati Ade Kuswara Kunang. Ini ceritanya.

Wartakotalive.com/Muhammad Azzam
DATANGI PASAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Kantor Bupati Karawang pada Selasa (4/3/2025). Dedi Mulyadi memperlihatkan kondisi sampah di salah satu pasar di Kabupaten Bekasi ke Bupati Ade Kuswara Kunang. Ini ceritanya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memperlihatkan kondisi sampah di salah satu pasar di Kabupaten Bekasi kepada Bupati Ade Kuswara Kunang.

Di video yang diposting akun @dedimulyadi71, Sabtu (15/3/2025), aliran sungai tersebut terlihat masih menyisakan sampah.

Menurut Dedi Mulyadi, hal tersebut jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang dipenuhi sampah.

Baca juga: Berharap Terungkap, Cerita Irma Erpianah Mengadu ke Dedi Mulyadi Soal Kasus Pembunuhan Adiknya

Dedi Mulyadi meminta Ade Kuswara Kunang untuk memperbaiki aliran sungai dan kondisi pasar yang kumuh.

"Masukin ke anggaran sekarang, ini drainasenya dibagusin, pak," kata Dedi Mulyadi ke Ade Kuswara Kunang.

Begitu masuk ke pasar, Dedi Mulyadi bertanya ke salah satu petugas kebersihan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Pembayaran Pajak Kendaraan Bisa dengan Cara Dicicil hingga Tidak Perlu Cari KTP

Ia bertanya kenapa sampah bisa menumpuk.

"Ini masalahnya apa sampai sampah numpuk? Mumpung ada bupatinya, bapak gaji berapa?" tanya Dedi Mulyadi.

Petugas kebersihan pasar tersebut mengaku belum digaji 3-4 tahun.

Baca juga: Cari Kepala Desa yang Marah Bangunan Liar di Kali Sepak Dibongkar, Dedi Mulyadi: Mana yang Marah?

Saat akan menjelaskan lebih lanjut, petugas kebersihan tersebut diminta minggir oleh seorang pengurus pasar. 

Dedi Mulyadi kembali mencecar pertanyaan kenapa sampah tidak diangkut berhari-hari sampai busuk.

Sampah tersebut harusnya diangkut setiap hari dan dibuang.

Baca juga: Pramono Anung Harus Koordinasi dengan Dedi Mulyadi untuk Tertibkan Bangunan Ilegal di Hulu Jakarta

"Saya pengalaman ngurus pasar, dua kali sampah diangkut pagi dan sore," katanya.

Pengurus pasar mengatakan, 22 petugas kebersihan sudah tua, sehingga tenaganya kurang untuk mengurus sampah.

Tidak puas mendengar jawaban itu, Dedi Mulyadi bertanya ke kapolsek.

Baca juga: Dedi Mulyadi Cari Kepala Desa yang Marah Saat Bangunan Liar di Bantaran Kali Sepak Bekasi Dibongkar

"Kemarin dapat laporan, masalahnya antrean saat di TPA, (truk sampah) bisa nginep satu malam," jawab kapolsek.

Kondisi ini membuat pengangkutan sampah ke TPA Burangkeng menjadi terhambat.

Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang kemudian menceritakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah menutup TPA Burangkeng karena sudah tidak layak.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Bangunan di Puncak Bogor yang Telah Disegel Supaya Dibongkar, Ini Alasannya

Namun sampai sekarang belum ada solusi sampah dibuang ke mana.

Mendengar itu Dedi Mulyadi geleng-geleng kepala.

Ia lalu menawarkan ke pengurus pasar untuk menjadi percontohan insinerator di pasar.

Baca juga: Penataan Kawasan Puncak, Dedi Mulyadi akan Keluarkan Pergub Larangan Mengalihkan Fungsi Hutan

Pengurus pasar menyatakan kesiapannya dan berkata, saat ini pasar tersebut sudah memiliki mesin penggiling, namun belum memiliki mesin pembakar (incinerator).

Dedi Mulyadi meminta sampah diperbaiki agar tidak kumuh.

Hal tersebut disanggupi pengurus pasar.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dedi Mulyadi Cecar Pengurus Pasar di Bekasi: Mengapa Sampah Numpuk Sampai Busuk?"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved