Jepang Dorong Negara Komunitas Nol Emisi Tiru Indonesia Tekan Emisi Karbon Lewat Amonia Hijau

Pemerintah Jepang mendukung langkah Indonesia yang fokus pada pengurangan emisi gas karbon

Istimewa
AMONIA HIJAU -  Salah seorang petugas tengah mengecek tekanan green ammonia saat dihubungkan ke PLTU Banten 2 Labuan, Provinsi Banten. Pengecekan dilakukan untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan sistem. 

 WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Jepang mendukung langkah Indonesia yang fokus pada pengurangan emisi gas karbon.

Salah satu upaya yang dilakukan Indonesia adalah menguji coba pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar amonia hijau hasil konversi dari green hydrogen di PLTU Labuan 2x300 Megawatt, Provinsi Banten.

Deputy Commissioner for International Affairs Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang (METI), Masanori Tsuruda menyatakan, Jepang mendukung transisi energi Indonesia.

Masanori merasa senang proyek yang digagas PLN Indonesia Power itu bisa berjalan baik dan menunjukkan kemajuan nyata.

Baca juga: PLN IP Genjot Pembangkit EBT hingga 2,4 Gigawatt dari 2 Megaproyek pada 2035

"Negara anggota Asia Zero Emission Community/AZEC (Komunitas Nol Emisi Asia) berkomitmen pada dekarbonisasi, pertumbuhan ekonomi, dan keamanan energi secara bersamaan," kata Masanori yang dikutip pada Sabtu (1/3/2025).

"Saya berharap proyek ini akan menjadi contoh yang baik bagi negara-negara AZEC lainnya," lanjut dia.

Diketahui, amonia hijau ini dikonversi dari hidrogen hijau sebagai bagian dari transisi energi.

Kerja sama antara PLN Indonesia Power, IHI Corporation, dan Pupuk Kujang ini berpotensi menekan emisi karbon hingga 70.640 ton CO2 per tahun dan mendukung target net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Eniya Listiani Dewi mengapresiasi langkah ini.

"Kolaborasi ini menjadi bagian penting dalam upaya penurunan emisi PLTU berbahan bakar batu bara. Hal ini sejalan dengan Strategi Hidrogen Nasional (SHN) dan Roadmap Hidrogen dan Amonia Nasional (RHAN)," ujarnya.

Baca juga: Turunkan 477,21 Ton Emisi Karbon Sepanjang 2024, Alfamidi Targetkan Tambah PLTS Tahun Ini

Sedangkan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu, menegaskan sektor kelistrikan berperan dalam menyediakan listrik andal, berkualitas, dan terjangkau, sekaligus mendukung transisi energi.

Sebagai bagian dari komitmen menuju NZE 2060, Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) telah disusun dengan roadmap yang jelas.

"Salah satu langkahnya adalah biomass cofiring dan ammonia cofiring di PLTU untuk mengurangi emisi secara bertahap," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan, dalam pengujian cofiring amonia ini akan memberikan dampak yang signifikan pada pengurangan emisi karbon.

Baca juga: PLN IP Hadapi 5 Tantangan dalam Melakukan Transformasi sebagai Penyedia Energi Andal

"Dari uji cofiring ammonia tiga persen, penggunaan batu bara berkurang 4,5 ton per jam. Emisi CO2 juga turun 9,45 ton per jam, atau setara 70.640 ton CO2 per tahun. Ini setara dengan menanam 70.000 pohon," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved