Warta Bisnis

PLN IP Hadapi 5 Tantangan dalam Melakukan Transformasi sebagai Penyedia Energi Andal

Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power sempat dihadapkan pada lima tantangan utama

Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Ilustrasi: Dedieselisasi PLT Hybrid Nusa Penida PLTS 3,5 MW dan BESS 3 MWh yang dikelola oleh PLN IP UBP Bali mendukung 31% kelistrikan di Pulau Nusa Penida saat beban puncak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PLN Indonesia Power melakukan berbagai manuver serta transformasi untuk menghadapi segala tantangan dalam memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Upaya korporasi ini juga dalam rangka mendukung transisi energi Tanah Air untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. 

Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra, mengatakan PLN IP berkomitmen memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia.

Hal ini dilakukan demi mendukung inisiatif global untuk menurunkan emisi karbon dan mengadopsi teknologi yang lebih ramah lingkungan.

“PLN IP merupakan salah satu subholding PLN yang memegang peran strategis. Peran utama PLN IP saat ini yaitu sebagai penyedia solusi energi yang meliputi pembangkitan tenaga listrik yang tersebar di Indonesia serta mengembangkan bisnis beyond KWh,” kata Edwin dari keterangannya, Minggu (10/11/2024).

Edwin mengungkapkan, PLN Indonesia Power sempat dihadapkan pada lima tantangan utama.

Hal inilah yang pada akhirnya mendorong korporasi untuk dapat melakukan transformasi pasca pandemi Covid-19.

Baca juga: Pabrik Solar Panel Berkapasitas 1GWp di Kendal Jateng Milik PLN IP Jadi yang Terbesar di Indonesia

Atas keberhasilan transformasinya, PLN Indonesia Power juga meraih penghargaan pada ajang Indonesia Best Business Transformation 2024 dengan predikat very good, awarding ini juga diikuti oleh banyak perusahaan terkemuka di Indonesia

“Pertama, pembentukan holding-subholding berimplikasi pada peralihan aset pembangkitan ke PLN IP, sehingga kapasitas pembangkit meningkat dua kali lipat, dari sebelumnya 10 GW menjadi 21 GW. Kedua, ditetapkannya visi Transformasi 2.0 PLN untuk menjadi Global Top 500 Company dan PLN IP sebagai Subholding tentunya turut berkontribusi dalam pencapaian tersebut,” jelas Edwin. 

Ketiga, lanjut Edwin, adanya aspirasi roadmap untuk mencapai NZE sesuai dengan agenda Indonesia menuju NZE 2060 dan PLN IP berperan penting untuk menyukseskan agenda tersebut. Keempat, perlunya ikut berperan dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDG’s) dan yang kelima yaitu adanya momentum untuk mempercepat pengembangan bisnis agar PLN IP memiliki keunggulan dalam pengembangan pembangkit hijau dan beyond KWh.

Dalam rangka menjalankan transformasi yang berkelanjutan dan mencapai visi Perusahaan, PLN IP telah meluncurkan salah satu program unggulan untuk meningkatkan kinerja pembangkit melalui implementasi Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).

“Program ini bertujuan memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real time melalui konektivitas digital yang diharapkan dapat mengoptimaikan dua indikator penting bisnisnya, yakni EAF (Equivalent Availability Factor) dan EFOR (Equivalent Forced Outage Rate),” ungkapnya.

Menurut Edwin, sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN IP telah berhasil menghubungkan mesin pembangkit ke sistem REOC yang memungkinkan pemantauan dan pengelolaan secara lebih efisien.

“Komitmen perusahaan ialah untuk menghubungkan seluruh unit dan mesin pembangkit ke dalam sistem ini yang akan meningkatkan efisiensi operasional dan keandalan pembangkit listrik,” tuturnya.

Edwin mengatakan, pada tahun 2023 PLN IP menunjukkan kemajuan yang signifikan dengan realisasi EAF mencapai 89,54 persen dan EFOR berada di level 3,63 persen. Capaian ini menempatkan PLN IP pada jalur yang tepat untuk mencapai target menuju Top 10 persen standar North American Electric Reliability Corporation (NERC) yang merupakan standar internasional untu kinerja pembangkit listrik.

“Dengan pencapaian ini, PLN IP terus memperkuat posisinya sebagai penyedia energi andal,” jelas Edwin. 

Dari aspek sustainability, transformasi yang dilakukan PLN IP juga berhasil meningkatkan Kinerja pada aspek Environmental, Social and Governance (ESG) dalam 10 tahun terakhir yang terlihat dari pencapaian PROPER Beyond Compliance.

"PLN IP berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja PROPER pada seluruh unit bisnis pembangkit perusahaan yang kini ada 36 unit," pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved