Berita Nasional

Semprot Dedi Mulyadi soal Larangan Study Tour, Ketua Komite SMAN 6 Depok: Jangan Asal Komentar!

Sebagai Gubernur Jabar yang sebentar lagi dilantik, Dedi Mulyadi pun harus memikirkan orangtua di sekolah lain yang ada di Jawa Barat.

|
Editor: Feryanto Hadi
Tribun Jabar
LARANG STUDY TOUR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi atau Demul mengomentari pemberitaan soal study tour di SMAN 6 Depok, biayanya membuat orangtua siswa menjerit. Namun, rencana itu mendapatkan perlawanan dari Ketua Komite SMAN 6 Depok 

Dedi Mulyadi menegaskan larangan sekolah untuk menggelar study tour merupakan suatu hal yang bersifat umum.

Hal tersebut dilakukan supaya tidak ada sekolah yang ikut-ikutan apabila nanti menyasar satu sekolah tertentu saja. 

"Nanti jadi repot," jelasnya.

Baca juga: Kepsek MAN 2 Kota Bekasi Buka Suara soal Demo Ratusan Murid terkait Kerusakan Fasilitas Sekolah

Dedi Mulyadi juga buka suara setelah pihaknya dikritik komite sebuah SMA Negeri di Depok terkait pelarangan study tour ke Bali. 

Sebelumnya, Dedi meminta sekolah tersebut menunda atau membatalkan kegiatan tersebut. 

"Ada komite sekolah yang mengatakan ucapan saya tidak tepat terkait informasi biaya atau ongkos yang dibayarkan," kata Dedi pada unggahan di akun TikTok Kang Dedi Mulyadi dan dikonfirmasi ulang Kompas.com, Senin (17/2/2025).

Pasalnya biaya yang harus dikeluarkan untuk ongkos study tour ke Bali mencapai Rp 3,5 juta. 

Baca juga: Dedi Mulyadi akan Cabut Izin Truk Tambang yang Langgar Jam Operasional di Parung Panjang Bogor

Jumlah itu belum termasuk uang saku sehingga bisa sampai Rp 4,5 juta hingga Rp 5,5 juta. 

Dedi Mulyadi mengaku mendapat informasi itu dari sebuah media online lokal di Depok. 

Untuk kegiatan PPKN

Selain biaya, komite sekolah mengatakan study tour adalah kegiatan yang masuk ke kurikulum sekolah, yakni pelajaran PPKN. 

"Saya terima kasih juga (telah dikritik), kenapa? Karena ini orangtua, komite sekolah sangat peduli pada siswa-siswanya, untuk dapat pelajaran berharga dari pergi ke Bali. Terutama di bidang pelajaran PPKN. Keren banget," sindir Dedi.

Dedi menyampaikan demikian karena ketika orangtua siswa di daerah lain protes karena biaya study tour mahal, komite sekolah di Depok justru protes karena biaya sekian itu tidak terlalu mahal.

Hal ini, menurut Dedi, menunjukkan kelas ekonomi, orangtua siswa di sekolah tersebut sangat mapan.

Dedi menyampaikan pelajaran PPKN tidak harus pergi ke Bali. Hal ini bisa dipelajari di lingkungan setempat. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved