Berita Jakarta

Progres Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Capai 47 persen, Target Selesai Kuartal IV tahun 2026

Progres Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Capai 47 persen, Target Selesai Kuartal IV tahun 2026

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
istimewa
LRT - Kondisi pembangunan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai. Hingga Februari 2025, Progres Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Capai 47 persen. (Jakpro) 

Proyek ini dijadwalkan selesai pada kuartal IV tahun 2026, dengan harapan dapat mendorong lebih banyak masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Dengan perpanjangan rute dan integrasi bersama Kereta Commuter Line, Mikrotrans, serta Transjakarta, LRT Jakarta diharapkan dapat melayani 80.000 hingga 100.000 penumpang per hari. Selain mempercepat mobilitas, proyek ini juga berpotensi meningkatkan perekonomian di sekitar jalur stasiun, menciptakan peluang usaha baru, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Diketahui Pembangunan LRT Fase 1B rute Velodrome hingga Manggarai resmi dimulai dengan seremoni groundbreaking pada 30 Oktober 2023 lalu. Peristiwa itu dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Stasiun Velodrome, Jakarta.

Nantinya, total panjang jalur dari Stasiun Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) hingga Stasiun Manggarai mencapai 12,2 km dengan waktu tempuh sekitar 26 menit. LRT Jakarta Fase 1B akan memiliki panjang jalur 6,4 km dengan lima stasiun baru, yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.

Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80.000 penumpang per hari secara bertahap. Untuk LRT Fase 1A saat ini sudah beroperasi melayani enam stasiun, yakni Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.

PT Jakpro mengungkap, total biaya pembangunan LRTJakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai menembus Rp 5,5 triliun. Angka itu digunakan untuk berbagai keperluan dari pembangunan fisik hingga non fisik.

“Kan ada macam-macam, biaya konstruksi, konsultan dan lain-lain jadi totalnya Rp 5,5 triliun kalau yang Rp 4,6 triliun untuk konstruksi saja,” ujar Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin usai groundbreaking LRTJakarta Fase 1B di Stasiun Velodrome, Pulogadung, JakartaTimur pada Senin (30/10/2023).

Menurutnya, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B memberikan tantangan tersendiri bagi perseroan. Soalnya trase kereta dibangun di atas jalan yang selama ini digunakan masyarakat untuk beraktivitas.

“Kami kerja di publik, jadi bagaimana seberapa singkat kami menganggu jalur publik itu tergantung metode kerjanya. Kontraktor harus kami challenge (tantang) metode kerjanya,” kata Iwan.

“Apalagi di sini ada busway, transportasi publik yang lain. Jadi jangan terlalu lama, kami bersama Dishub ada kajian Amdal (analisis dampak lingkungan) lalu lintasny, jadi tidak terlalu lama menutup atau mengurangi akses, seberapa cepat dia membereskan,” sambungnya. (faf) 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved