SOSOK

Berkedok Guru Ngaji untuk Penuhi Hasrat Menyimpangnya, Wahyudin Tak Pernah Gauli Istri saat Menikah

Wira menuturkan, para korban merupakan murid Wahyudin yang 19 orang di antaranya masih di bawah umur dan satu orang dewasa.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
PREDATOR ANAK -- Wahyudin (40), guru ngaji yang diduga melakukan pencabulan ke anak di Ciledug, Kota Tangerang, berpura-pura jadi ustaz agar dipercaya mengajari anak-anak mengaji, digiring petugas di Mapolda Metro Jaya, Jumat (31/1/2025). Jumlah anak korban pencabulan Wahyudin ternyata mencapai 20 orang, dimana aksinya dilakukan sejak 20217. (Ramadhan L Q/ WartaKotalive.com) 

Diketahui modusnya dalam mencabuli anak-anak adalah berpura-pura sedang mengalami sakit.

Satu-satunya obat untuk menyembuhkan sakitnya dengan air mani korban.

Dalam melakukan aksi bejatnya tersebut, tersangka mengimingi anak-anak.

Mulai bermain di rumahnya dengan menyediakan sejumlah handphone, wifi atau hotspot, hingga memberi imbalan uang.

"Tersangka W alias I menyediakan kurang lebih 8 unit HP dengan maksud agar korban anak bisa bermain handphone secara gratis di rumahnya, menyediakan hotspot secara gratis, makanan gratis, rokok pada anak-anak serta memberikan imbalan guna memperlancar perbuatan cabulnya itu," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025). 

Pura-pura Mimpi untuk Sembuhkan Penyakit

Seperti diketahui, Wahyudin berpura-pura mendapatkan mimpi mengenai cara menyembuhkan penyakit demi mencabuli muridnya.

"Pelaku berpura-pura mendapatkan mimpi bahwa tangan pelaku sakit, dan yang bisa menyembuhkan adalah air mani korban," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (30/1/2025).

Orang tua korban melaporkan peristiwa pencabulan yang dilakukan W di Jalan Kampung Dukuh, RT 01/RW 02, Sudimara Selatan, Ciledug, Tangerang Kota, pada 23 Desember 2024.

Baca juga: Guru Ngaji yang Diduga Melakukan Pencabulan di Ciledug Kota Tangerang Ditangkap di Serang Banten

Orang tua korban mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan oleh W setelah mendapatkan informasi dari warga sekitar.

Kepada orang tuanya, korban mengakui menjadi korban pencabulan W.

Korban dipaksa memegang kemaluan W hingga mengeluarkan sperma.

Baca juga: Ditangkap Polisi, Guru Ngaji yang Diduga Melakukan Pencabulan terhadap Muridnya di Ciledug Tangerang

"Pelapor kembali bertanya kepada ibu SM untuk menanyakan ke saksi anak satu dan saksi anak dua perihal kejadian tersebut," ujar Ade Ary.

Dua saksi korban mengakui pernah mendapatkan perlakuan serupa dari W.

Bahkan, salah satu korban mengungkapkan bahwa peristiwa terjadi pada 2021.

Baca juga: Polisi Tetapkan 2 Tersangka Dugaan Pencabulan 5 Santri Pondok Pesantren di Duren Sawit Jakarta Timur

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved