SOSOK

Berkedok Guru Ngaji untuk Penuhi Hasrat Menyimpangnya, Wahyudin Tak Pernah Gauli Istri saat Menikah

Wira menuturkan, para korban merupakan murid Wahyudin yang 19 orang di antaranya masih di bawah umur dan satu orang dewasa.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Ramadhan LQ
PREDATOR ANAK -- Wahyudin (40), guru ngaji yang diduga melakukan pencabulan ke anak di Ciledug, Kota Tangerang, berpura-pura jadi ustaz agar dipercaya mengajari anak-anak mengaji, digiring petugas di Mapolda Metro Jaya, Jumat (31/1/2025). Jumlah anak korban pencabulan Wahyudin ternyata mencapai 20 orang, dimana aksinya dilakukan sejak 20217. (Ramadhan L Q/ WartaKotalive.com) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan pencabulan yang dilakukan guru ngaji, Wahyudin (40) di Ciledug, Kota Tangerang, terhadap 20 orang anak.

Ia ternyata pernah menikah pada 2010, tetapi rumah tangganya hanya bertahan dua bulan sebelum bercerai dengan istrinya.

Hal ini diungkap Kanit V Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKP Ghala Rimba Doa Sirrang.

"Sudah bercerai. Pernikahannya sekitar dua bulan, lalu berpisah," ucap Ghala, saat dikonfirmasi, Jumat (31/1/2025).

"Sekitar 2010-an, kalau hasil riksa (pemeriksaan) tersangka," sambungnya.

Wahyudin, ucap Ghala, tak pernah berhubungan badan layaknya pasangan suami istri (pasutri).

"Enggak pernah disentuh sama tersangka, anak belum ada," kata dia. 

Diberitakan sebelumnya, dari 20 muridnya, pelaku ternyata sudah melakukan pencabulan sejak 2017 silam.

"Berdasarkan informasi dari Ketua RW setempat, korban setelah dilakukan inventarisir itu sudah mencapai 20 orang," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (31/1/2025).

"Karena perlu kami garis bawahi bahwa tersangka W alias I berdasarkan keterangan yang ada telah melakukan perbuatan pencabulan ini mulai dari tahun 2017 sampai dengan 2024," sambungnya.

Wira menuturkan, para korban merupakan murid Wahyudin yang 19 orang di antaranya masih di bawah umur dan satu orang dewasa.

Keseluruhan korban pencabulan adalah laki-laki, di mana tindak pidana terjadi di kediaman pelaku di Kampung Dukuh, Sudimara Selatan, Ciledug, Kota Tangerang.

"Dari keterangan yang kami ambil, 20 orang itu rata-rata merupakan muridnya semua. Kebanyakan memang warga sekitar, tapi statusnya adalah murid," kata dia.

Sebelumnya, pelaku berpura-pura menjadi ustaz sehingga dapat mengajari anak-anak mengaji.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved