Polemik Pagar Bambu

Ikut Bongkar Pagar Laut di Tangerang, Titiek Soeharto: Ini Bukan Milik Perusahaan atau Perorangan

Pada kesempatan itu, dia menegaskan, pemasangan pagar laut di Tangerang, Banten, merupakan pelanggaran hukum. 

|
Editor: Feryanto Hadi
Tangkapan layar
Titiek Soeharto menaiki kendaraan tempur milik TNI AL yang akan melakukan pembongkaran pagar laut di Tangerang, Banten 

Kemudian terdapat ada 500 orang nelayan di Banten yang turut dilibatkan dalam melakukan pembongkaran pagar laut.

Upaya pembongkaran pagar laut sendiri dilakukan dengan pola bertahap. Tahap awal pembongkaran dimulai dari Pantai Tanjung Pasir yang nantinya akan berakhir di pesisir Pantai Kronjo, Kabupaten Tangerang.
 
Progres pembongkaran tahap kedua ini sedikitnya melibatkan puluhan kapal baik dari TNI AL, KKP dan nelayan. Dimana kapal-kapal tersebut digunakan sebagai pengangkut objek pagar bambu tersebut.

TNI Angkatan Laut sendiri menerjunkan tiga kendaraan tempur dan puluhan speed boat atau perahu motor dalam proses pembongkaran pagar laut di pesisir utara Kabupaten Tangerang. 

Baca juga: Momen Emosional Said Didu saat Ikut Bongkar Pagar Laut di Tangerang: Kalian Biadab, Penyiksa Rakyat!

Direktur Jenderal PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono mengatakan, kendaraan tempur yang dilibatkan itu merupakan jenis Amfibi LVT-7.

"Kendaraan tempur ini digunakan untuk menarik bambu yang tertanam di dasar laut, jadi bukan ditabrak karena bisa membahayakan perahu nelayan nanti sisanya bambunya,"  ujar Pung kepada awak media, Rabu (22/1/2025).

Berdasarkan pantauan TribunTangerang.com, Pantai Tanjung Pasir menjadi lokasi pertama yang ditunjuk untuk melakukan pembongkaran lanjutan pagar laut puluhan kilometer tersebut.

Tiga unit tank tersebut berwarna hijau kehitaman dengan bertuliskan Marinir pada bagian samping bodynya. Kemudian di setiap tank terdapat kode yang terdiri dari susunan angka, yakni 1518, 1519 dan 3058.

Selain untuk menarik pagar laut, ke tiga kendaraan tempur itu mulanya digunakan untuk mengangkut sejumlah pejabat yang hadir langsung di pantai yang berada pada kecamatan Teluknaga tersebut.

Satu di antara sejumlah nelayan, Uri (40), mengatakan dia tidak bisa memastikan berapa banyak nelayan yang ikut membantu proses pembongkaran ini.

Meski demikian, katanya, dari pihak nelayan sendiri mengerahkan kurang lebih sebanyak 200-300 kapal membantu jalannya proses pembongkaran.

"Kita tidak bisa memastikan berapa banyak ya. Yang pasti hampir seluruh nelayan dan instansi Desa Tanjung Pasir ikut membantu. Total kita mengerahkan 200-300 kapal," kata Uri, saat ditemui di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Banten, Rabu pagi.

Pada hari Rabu ini ratusan nelayan rela tidak melaut demi membantu TNI AL membongkar pagar laut. 

Baca juga: VIDEO Nelayan Heran Pembongkaran Pagar Laut di Pesisir Tangerang Ditunda

Sebabnya pagar laut tersebut sudah merugikan nelayan karena mereka harus memutar jauh untuk mencari ikan. 

"Saya ke laut yang biasanya konsumsi Rp100 ribu, sekarang Rp300 ribu. Dapat ikannya cuma Rp50 ribu. Biasanya kita melebihi target Rp50 ribu," jelasnya.

Oleh karena dampak yang begitu terasa bagi para nelayan, Uri mengatakan, para nelayan Desa Tanjung Pasir libur melaut.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved