Berita Nasional

Yusak Farchan Ungkap Bawaslu Rentan Diintervensi Calon yang Bertarung Dalam Pemilu, Ini Dampaknya

Yusak Farchan Ungkap Bawaslu Rentan Diintervensi Calon yang Bertarung Dalam Pemilu, Ini Dampaknya

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Diskusi Pemilu 2024 di Bawaslu, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (14/1/2025). 

WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG - Direktur Eksekutif Citra Institute, Yusak Farchan, mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan oknum Bawaslu di beberapa daerah untuk memenangkan calon tertentu.

Hal ini, menurutnya, dapat menyulitkan ketika kasus tersebut sampai digugat ke Mahkamah Konstitusi (MK), karena akan sulit menghadirkan keterangan yang objektif.

"Saya melihat dalam sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU), MK sudah memberikan apresiasi kepada Bawaslu karena keterangannya sangat objektif dan membantu," ujar Yusak dalam agenda diskusi Pemilu 2024 di Bawaslu RI, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Selasa (14/1/2025).

Yusak meyakini, jika Bawaslu dalam sengketa Pemilu tetap berpegang pada fakta dan temuan di lapangan, maka keterangan yang disampaikan akan tetap objektif.

Namun, jika ada dugaan penyimpangan dari anggota Bawaslu, hal tersebut harus dapat dibuktikan dengan fakta.

Menurutnya, sebagai lembaga independen, Bawaslu rentan untuk diintervensi oleh calon-calon yang bertarung dalam Pemilu.

"Posisi Bawaslu sangat strategis, karena mereka memiliki kewenangan untuk memberikan peringatan jika terjadi pelanggaran. Kami juga ikut mengawal di beberapa daerah, dan biasanya ada istilah 'satu paket' yang mengendalikan KPU dan Bawaslu," jelas Yusak.

Yusak menambahkan, jika satu calon hanya mengendalikan KPU, maka mereka bisa disemprot oleh Bawaslu.

Karena itu, ia menilai kontestan Pilkada sering kali mencoba menarik Bawaslu untuk terlibat dalam proses pemenangan.

"Bawaslu dapat merekomendasikan pembatalan peserta Pemilu, karena posisinya yang strategis memberikan peluang untuk diintervensi," kata Yusak.

Namun, lanjut Yusak, hal ini sangat tergantung pada integritas anggota Bawaslu itu sendiri, apakah mereka mampu menjaga independensi dan tidak tergoda oleh iming-iming dari peserta Pemilu.

Ia juga mengungkapkan bahwa di beberapa daerah, ada anggota Bawaslu yang tetap menjaga integritas demi memastikan Pemilu yang jujur dan adil.

"Di Jakarta dan Jawa, tidak mudah bagi KPU dan Bawaslu untuk bermain curang karena semuanya diawasi masyarakat. Namun, di daerah terpencil, di mana saksi pengawas tidak banyak, hal itu bisa saja terjadi," imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved