Ibadah Haji

Antrean Haji Tembus 5,4 Juta Orang, BPKH Ajak Perbankan Cari Solusi Lewat Teknologi dan Inovasi

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menggelar Annual Meeting dan Banking Award 2024 di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Jumat (13/12/2024).

|
Istimewa
Kepala Badan Pelaksana BPKH, Fadlul Imansyah saat Annual Meeting dan Banking Award 2024 di Hotel Sheraton Gandaria City, Jakarta, Jumat (13/12/2024) malam. 

"Inilah yang perlu dicari solusinya untuk membantu umat muslim Indonesia melaksanakan rukun Islam kelima melalui produk dan layanan perbankan syariah," harap Fadlul.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyebut panjangnya masa antre jemaah haji Indonesia, merupakan konsekuensi logis dari keterbatasan tempat di Arab Saudi. 

"Seandainya Mina tak terbatas, Arafah tak terbatas, sekitar Kabah tak terbatas, dan bandara tak terbatas, kita mungkin tidak perlu berkumpul di sini, malam ini," kata Nasaruddin Umar. 

Keterbatasan area haji di Saudi, kata Nasaruddin, berbanding terbalik dengan pesatnya pertambahan populasi muslim dunia. 

"Data terakhir 2024, populasi muslim dunia sudah 2,2 miliar. Tidak ada agama yang paling pesat perkembangan (jumlah) umatnya selain Islam," ujar dia. 

Dalam upaya mengurai masa antre haji di Indonesia, ada wacana untuk mengajukan kuota tambahan ke kerajaan Saudi.

Namun pada pertemuan dengan menteri urusan haji Saudi beberapa waktu lalu, Nasaruddin belum menyampaikan permintaan itu. 

"Karena setelah saya pelajari, sumber krusial pelaksanaan haji tahun lalu adalah kuota tambahan itu," cetusnya.

Sebelum meminta tambahan kuota, lanjut dia, penting bagi Indonesia untuk memastikan siap mengurus lebih banyak jemaah ke tanah suci.

Diketahui pada musim haji 2024 Indonesia mendapat 221.000 kuota jemaah, plus 20.000 kuota tambahan. 

"Kalau kita mampu carikan jalan keluar, agar tidak terjadi persoalan teknis dan prinsip, maka mungkin lebih dari itu kita bisa peroleh,” jelasnya.

Sebagai bagian dari ikhtiar memudahkan calon jemaah, saat ini BPKH telah memiliki aplikasi yang memungkinkan masyarakat untuk mendaftar haji dan melakukan setoran awal secara digital. 

Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander menambahkan lewat aplikasi ini, pengguna dapat memilih bank yang diinginkan, dan langsung melakukan pendaftaran tanpa harus mengunjungi kantor cabang bank atau melakukan proses manual. 

"Dengan sistem yang lebih terbuka dan terhubung, setiap orang, kapan saja dan di mana saja, dapat membuka tabungan haji dan mendaftar secara praktis melalui ponsel mereka," jelas Harry.

Tak cuma pendaftaran haji, BPKH juga berharap sistem cashless dapat diterapkan untuk keperluan lain jemaah. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved