Berita Jakarta

PAM Jaya Bakal Naikkan Tarif Air Bersih pada Januari 2025, Ini Tanggapan Pro Kontra Anggota DPRD DKI

Senior Manager Corporate Communication PAM Jaya Gatra Vaganza sebut, penyesuaian tarif tidak akan berdampak pada kebutuhan dasar rumah tangga.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
Istimewa
Ilustrasi - Perumda PAM Jaya berencana menaikkan tarif air bersih mulai Januari tahun 2025. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perumda PAM Jaya berencana menaikkan tarif air bersih mulai Januari tahun 2025.

Senior Manager Corporate Communication PAM Jaya, Gatra Vaganza, mengungkapkan, penyesuaian tarif tidak akan berdampak pada kebutuhan dasar rumah tangga.

Dia berjanji, sosialisasi penyesuaian tarif ini akan terus dilakukan kepada masyarakat.

"PAM Jaya melakukan penyesuaian tarif air untuk pertama kali sejak tahun 2007. Jadi, selama 17 tahun nggak pernah naik," kata Gatra.

"Penyesuaian tarif akan diberlakukan mulai Januari 2025," ucap Gatra.

"Tentunya penyesuaian ini mendukung peningkatan kualitas layanan bagi seluruh warga Jakarta," ujar Gatra.

Rencana kenaikan tarif air bersih itu mendapat tanggapan dari anggota DPRD DKI Jakarta.

Baca juga: PAM Jaya Bakal Sambung Pipa Air Bersih ke Seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di Jakarta Secara Gratis

Legislator DKI Jakarta meminta Perumda PAM Jaya untuk menunda rencana kenaikan tarif air bersih di Jakarta. 

Anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta Francine Widjojo mengatakan bahwa kenaikan tarif air bersih hanya akan bisa diterima masyarakat, jika PAM Jaya mampu menunjukkan perbaikan nyata dalam kualitas layanan dan efisiensi operasional. 

Francine Widjojo menyoroti kinerja PAM Jaya yang kerap dikeluhkan masyarakat seperti adanya kebocoran pipa hingga berdampak pada gangguan layanan pelanggan.

"Mengurangi kebocoran air dan menindak pelanggan nakal akan memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan layanan tanpa harus langsung membebani masyarakat dengan kenaikan tarif," kata Francine dalam keterangannya pada Kamis (5/12/2024).

Francine berujar bahwa saat ini PAM Jaya masih mengalami kebocoran air hingga 46 persen.

Baca juga: Masuk Program Strategis, Pj Gubernur Apresiasi PAM Jaya Sediakan Air Bersih

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta itu menganggap, kejadian tersebut membuat BUMD tersebut menjadi tidak efisien.

"Dalam rapat Komisi B, saya sering menekankan pentingnya mengatasi tingkat kebocoran air yang saat ini mencapai 46 persen," ujarnya.

"Dari angka tersebut, 20 persen di antaranya disebabkan oleh pelanggan nakal yang tidak sesuai peruntukan kelasnya," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved