Perkuat Pendidikan Karakter, PresUniv Gelar Sharing Session bareng Bhikkhu Dhammasubho Mahāthera
Pendiri PresUniv, Dr Setyono Djuandi Darmono menegaskan bahwa ilmu pengetahuan memang penting, tetapi pendidikan karakter tidak boleh ditinggalkan.
Hal ini menurutnya akan selalu terjadi, berganti-ganti, dan karena perubahan inilah akan selalu ada perbedaan cara pemikiran.
Perbedaan ini terlihat jelas dalam berbagai bagian kehidupan. Misalnya, spiritualitas dan ilmu yang tidak pernah bertemu.
Spiritualitas itu selalu kuno, sedangkan ilmu selalu diperbaharui. Ini sama dengan orang-orang tua dan anak-anak muda.
Orang-orang tua selalu melihat jauh ke belakang, sementara anak-anak muda selalu menatap jauh ke depan. Perbedaan inilah yang sering menimbulkan konflik.
Baca juga: Kubu Pramono Anung-Rano Karno Ingatkan KPU DKI dan Kota Transparan Rekapitulasi Suara
Baca juga: Alvin Lim Klasifikasi Soal Biaya Pengobatan Agus Salim Dibantu Konglomerat Aguan, Ini Faktanya
Namun, Bhikkhu Dhammasubho juga menegaskan bahwa meski ada perbedaan cara berpikir, manusia tetaplah manusia.
“Manusia yang paling kuat, atau paling terkenal sekalipun, mereka pada dasarnya tetap sama dengan manusia lainnya,” kata Bikkhu Dhammasubho.
Ia menguraikan bahwa setiap manusia terdiri dari tiga hal, yakni pikiran, jiwa, dan raga.
“Jika salah satunya tidak ada, manusia tidak dapat bertahan hidup,” ucapnya.
Dari tiga hal tersebut, kata masing-masing memerlukan asupan yang berbeda, misalnya untuk menjaga raga agar tetap sehat, dibutuhkan asupan gizi, seperti nasi dan juga lauk pauk.
“Kemudian, untuk menjaga agar pikiran tetap sehat, diperlukan asupan pengetahuan. Sedangkan untuk menjaga kesehatan jiwa, diperlukan asupan rasa,” urai Bikkhu Dhammasubho.
Baca juga: Modus Curang di Pilkada, Bawaslu RI Temukan Pemilih Coblos Dua Surat Suara Sekaligus
Baca juga: Yakin Memenangi Pilkada 2024, Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno Siap Hadapi Gugatan di MK
Untuk menjadi individu yang sehat, ungkap Bikkhu Dhammasubho, tiga hal tersebut penting untuk dijaga dan dirawat.
“Untuk membangun pikiran, jiwa, dan juga raga yang sehat, itu bisa diperoleh jika manusia mampu menjaga keseimbangan,” tukasnya.
Setiap orang, ucap Bikkhu Dhammasubho, perlu memiliki keseimbangan perasaan dan kecerdasan.
“Kalau hanya memiliki salah satunya, itu tidak baik. Jika seorang manusia memiliki perasaan yang terlalu tinggi, namun tidak memiliki kecerdasan, ia dapat dengan mudah dimanfaatkan orang lain. Itu karena rasa ibanya yang terlalu tinggi,” terangnya.
Begitu juga jika seseorang memiliki kecerdasan yang terlalu tinggi, tapi tidak memiliki perasaan, dia akan selalu berhitung untung dan rugi.
President University (PresUniv)
pendidikan karakter
Bhikkhu Dhammasubho
Pendiri President University (Presuniv)
Dr Setyono Djuandi Darmono
Pemerintah Rancang Pengintegrasian AI ke dalam Kurikulum Dikdasmen |
![]() |
---|
Bupati Purwakarta Saepul Sebut Ada 30 Hingga 50 Siswa SMP Daftar Gelombang Kedua Pendidikan Karakter |
![]() |
---|
Bupati Karawang Aep Syaepuloh Tegaskan Penguatan Pendidikan Karakter Selaras Program Dedi Mulyadi |
![]() |
---|
Riset Soal Kredit Macet dan LKM, Dua Dosen Fakultas Bisnis PresUniv Dikukuhkan jadi Guru Besar |
![]() |
---|
Wisuda ke-20 President University untuk 1.479 Lulusan Dihadiri Wamen Ekraf, Begini Pesannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.