Pilkada
Modus Curang di Pilkada, Bawaslu RI Temukan Pemilih Coblos Dua Surat Suara Sekaligus
Menurut Lolly, alasan lain PSU tidak dilakukan karena hak pilih tidak dilanggar karena surat suaranya satu dimasukan ke kotak.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Bawaslu RI Sempat Dapati Pemilih Coblos Dua Surat Suara, Tapi Dipergoki Panwas TPS
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir
WARTAKOTALIVE.COM, PULAU BINTAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI sempat menemukan adanya pemilih yang ingin lakukan pelanggaran saat pencoblosan di Pilkada Serentak 2024.
Koordinator Divisi Pencegahan, Paetisipasi dan Hubungan Masyarakat Bawaslu RI, Lolly Suhenty menerangkan, peristiwa itu terjadi di Cianjur, Jawa Barat di mana pemilih mendapat dua kertas surat suara.
Hal itu terjadi karena kertas surat suara menempel sehingga ketika itu terjadi kelalaian tidak sengaja.
"Kertasnya nempel. Dia udah nyoblos dua kali, ditempel, peristiwanya di Cianjur. Tempel, begitu mau dimasukin keburu ketahuan. Eh kenapa itu? Saya nggak tahu, saya dikasihnya dua (meniru ucapan petugas dan pemilih saat itu). Jadi nempet gitu loh, nempel. Karena dikasih dua, ya saya nyoblos dua. Tapi belum masuk ke kotak," kata Lolly di Hotel Lagoi Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (3/12/2024).
Menurutnya, anggota pengawas saat itu berhasil mencegah sehingga hanya satu suara yang dimasukan ke dalam kotan dan satu lainnya terhitung sebagai surat rusak.
Oleh karena itu, atas dasar ketidaksengajaan maka pemungutan suara ulang (PSU) tidak bisa dilakukan.
"Setelah diidentifikasi itu tanpa kesengajaan. Jadi memang dia tanpa sengaja kedempet. Maka terhadap peristiwa semacam ini, PSU rekomendasinya tidak dilakukan," terangnya.
Menurut Lolly, alasan lain PSU tidak dilakukan karena hak pilih tidak dilanggar karena surat suaranya satu dimasukan ke kotak.
Artinya, kata Lolly, sudah ada pencegahannya yang bisa dilakukan oleh Bawaslu RI di Cianjur, Jawa Barat.
"Secara tepat pada momentum yang tepat. Nah dalam konteks seperti ini, maka refleksi kita yang ketiga adalah, refleksi kita yang ketiga adalah, kolaborasi ya. Komunikasi dan koordinasi antara penyelenggara yang ada di bawaslu, dan penyelenggara yang ada di KPU," ungkapnya.
"Plus teman-teman, teman-teman pemantau pemilu dan saksi yang kemudian melihat proses itu. Sehingga dalam konteks ini, bolehlah kita menyatakan begini. Di antara sekian banyak peristiwa yang mencuat hari ini, maka kita pun harus bisa menyatakan secara garis besar, Pilkada itu berjalan dengan baik," tambahnya. (m26)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
PSU Pilkada Papua Sengit, Dua Paslon Klaim Menang, Ini Perolehan Suara Versi QC |
![]() |
---|
Gubernur Kalsel Muhidin Tanggapi Denny Indrayana Soal Hasil PSU Banjarbaru |
![]() |
---|
Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang, Mulai dari Kota Banjarbaru Sampai Bengkulu Selatan |
![]() |
---|
Senin Majelis Hakim MK Putus Sengketa Pilkada Bungo, Ini Bukti Kecurangan yang Terungkap |
![]() |
---|
Jelang Dilantik Prabowo Subianto, Sejumlah Pejabat Sudah Tiba di Istana Kepresidenan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.