Pilkada

Viral Suara Jokowi Ganti Ahmad Luthfi dengan Kaesang, Perludem Temukan Cawe-cawe ASN di Pilkada

Pilkada di Jateng dan Sumut tercoreng, karena adanya dugaan intervensi ASN plus Parcok (Partai Coklat). Bahkan Jokowi disebut-sebut.

Editor: Valentino Verry
kompas.com
Presiden ketujuh Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ikut hadir dalam kampanye pasangan calon kepala daerah nomor urut 2 Pilkada Jawa Tengah Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Simpang Lima Semarang, Sabtu (23/11/2024). © KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Masyarakat yang baru menggelar pesta demokrasi, Pilkada Serentak, dikejutkan oleh viral video suara mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di medsos.

Dalam video tersebut, terdapat foto Jokowi dengan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen.

Dalam rekaman suara di video itu, dinarasikan bahwa Jokowi memberikan pesan kepada Luthfi dan Taj Yasin apabila keduanya memenangkan Pilkada Jawa Tengah 2024.

Pesannya yakni Luthfi akan ditarik masuk ke kabinet Presiden Prabowo Subianto.

Baca juga: PDIP Sebut Banyak Oknum di Kepolisian Cawe-cawe di Pilkada 2024 karena Ulah Buruk Jokowi

Nantinya, posisi gubernur Jawa Tengah diberikan ke putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep.

"Ya seperti tadi yang disampaikan. Pak Luthfi, itu nanti jadi Jawa Tengah itu bisa nanti ya, dimasuk kabinet Pak Presiden Prabowo. Lalu nanti biar Mas Kaesang yang di Jawa Tengah, gitu," bunyi dari rekaman suara yang diklaim suara Jokowi di video itu.

Ajudan Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, mengklarifikasi bahwa rekaman video berisi rekaman suara yang disebut suara Jokowi tidaklah benar alias hoaks.

"Bukan, itu bukan suara Bapak. Enggak benar itu," ungkap Syarif, singkat kepada Kompas.com, Kamis (28/11/2024).

Baca juga: Kaesang Bebas Soal Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi, KPK Samakan dengan Guru Swasta Disogok Ortu Murid

Syarif menyampaikan, dirinya belum tahu apakah Jokowi mengetahui soal video berisi rekaman suara tersebut.

"Saya belum cek (tanyakan) Bapak sudah tahu atau belum," imbuhnya.

Sementara itu, Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) menyoroti masih adanya penyalahgunaan sumber daya negara atau mobilisasi aparatur sipil negara (ASN) dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2024. 

"Ya, memang sebenarnya kita melihat, kami mencoba memotret ini kan dari banyak faktor ya, namun yang paling utama di dalam pelaksanaan pemantauan ini,” ujar Peneliti Perludem, Haykal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).

Peneliti Perludem, Haykal, menyatakan pihaknya menemukan indikasi cawe-cawe ASN di Pilkada Jateng dan Sumut.
Peneliti Perludem, Haykal, menyatakan pihaknya menemukan indikasi cawe-cawe ASN di Pilkada Jateng dan Sumut. (tribunnews)

“Kami mencoba untuk melihat apakah ada terjadi penyalahgunaan sumber daya negara seperti yang terjadi misalnya di Pemilu kemarin," sambungnya. 

Hasil pemantauan Perludem mengungkap praktik mobilisasi ASN masih menjadi salah satu pelanggaran yang mencolok, terutama di Sumatra Utara (Sumut) dan Jawa Tengah (Jateng). 

Di Medan, kepala desa dan camat diduga mengarahkan warga untuk mendukung kandidat tertentu melalui rapat koordinasi. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved