Viral Media Sosial
Loyalis Anies, Geisz Chalifah Bela Tom Lembong: Dia Orang yang Lurus dan Tidak Tricky
Loyalis Anies, Geisz Chalifah Membela Tom Lembong yang Kinin Terjerat kasus Dugaan Korupsi, Geisz Menyebut Tom Orang yang Lurus dan Tidak Tricky
Thomas Trikasih Lembong, akrab disapa Tom Lembong, sebelumnya turut memperkuat Timnas Kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Ia bergabung bersama anggota tim lainnya yang berlatar beragam, mulai dari pilot, ulama, pengusaha, pemilik start up, dan deretan profesional lainnya.
Manyokong AMIN di sektor ekonomi dan industri, Lembong menyatakan konsep reindustrialisasi yang diusung Anies padat karya, bukan padat modal.
Ia mencontohkan industri mobil listrik yang terkesan 'seksi' dan berteknologi tinggi namun di pabriknya yang banyak bekerja adalah robot, bukan manusia.
"Kunci dari visi re-industrialisasi Pak Anies adalah menggeser fokus kita dari sektor industri yang padat modal, ke industri yang padat karya. Pabrik nikel (smelter), pabrik mobil (automotif) dan sebagainya tidak masalah berdiri. Tapi industri ini adalah jenis industri yang padat modal alias capital-intensive dan relatif tidak memperkerjakan banyak orang," kata Lembong.
Sebelumnya, Lembong menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia sejak Juli 2016 hingga Oktober 2019.
Sebelumnya, ia menjadi Menteri Perdagangan RI pada Agustus 2015 hingga Juli 2016.
Lembong menerima gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan desain perkotaan dari Universitas Harvard pada tahun 1994.
Ia memulai karirnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada tahun 1995. Beliau bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.
Ia pernah menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 hingga 2002 dan bekerja di Farindo Investments dari 2002 hingga 2005.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, beliau adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006.
Beliau menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.
Lembong terpilih sebagai Pemimpin Muda Global oleh Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2008. Ia dianugerahi Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada tahun 2017.
Kritik bansos Jokowi
Tom Lembong juga sempat menyinggung korelasi antara kebijakan yang diambil saat masa Pemilu 2024, soal bantuan sosial (Bansos) dengan kondisi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Tom saat ditemui di Rumah Koalisi Perubahan AMIN, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
"Terdapat indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan," jelas dia.
Baca juga: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas di Rapat Kabinet, Tom Lembong: Kami Juga Punya Gagasan
Pihaknya, kata dia, tengah mempelajari efek bagi-bagi bansos dengan kenaikan harga beras.
"Ini contoh yang mencerminkan beberapa hal, yang pertama ini memperlihatkan bahwa roda-roda pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Kalau kondisi kebutuhan pokok yang mendasar seperti beras saja kacau ini, kita bayangkan aspek aspek kebutuhan masyarakat yang lainnya yang diurus oleh kementerian-kementerian lain," ucap dia.
"Jadi ya itulah yang terjadi kalau pemerintahan dan kebijakan itu terlalu dipolitisasi, tentunya yang juga akan menarik adalah prospek kondisi beras ke depannya, mari kita simak bersama pergerakan-pergerakan stok maupun harga maupun keterjangkauan maupun ketersediaan di berbagai titik geografi se-Indonesia," imbuhnya.
Terlebih sebentar lagi memasuki Bulan Suci Ramadan, di mana pemerintah perlu memperhatikan berbagai komoditi pangan dan kebutuhan pokok lainnya secara komperhensif.
Harapannya pemerintah dapat kembali mengurus keperluan masyarakat dibandingkan masih sibuk dengan urusan politik.
"Setahu saya di media bahwa di Januari sudah impor per seribu ton beras untuk mengisi kembali stok Bulog yang terkuras. Tapi saya tidak lihat sebagian beras impor itu digelontorkan juga ke pasar dan harga belum turun. Jadi sebenarnya itu satu manfaat juga kalau pemerintah lebih transparan, supaya semua kalangan ikut membantu menyelesaikan masalah ini," ucapnya.
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
| Na Daehoon Umrah Bersama Anak Setelah Kabar Perselingkuhan Julia Prastini viral |
|
|---|
| Klarifikasi Rutan Salemba Soal Video Viral Napi Asyik Main HP dan Pakai Narkoba |
|
|---|
| Terkuak Identitas ABG yang Ditemukan Terkapar Mabuk di Terminal Jatijajar Depok |
|
|---|
| Kisah Sopir Ambulans Meninggal Setelah Selesai Antar Jenazah |
|
|---|
| Sekjen Golkar Sebut Laporan Meme Bahlil Inisiatif AMPG, DPP Akan Panggil Kader |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Kolase-Geisz-Chalifah-dan-Tom-Lembong.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.