Viral Media Sosial
Loyalis Anies, Geisz Chalifah Bela Tom Lembong: Dia Orang yang Lurus dan Tidak Tricky
Loyalis Anies, Geisz Chalifah Membela Tom Lembong yang Kinin Terjerat kasus Dugaan Korupsi, Geisz Menyebut Tom Orang yang Lurus dan Tidak Tricky
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah memberikan dukungan penuh kepada Tom Lembong, yang belakangan ini terlibat dalam isu hukum.
Dalam postingan instagramnya @geisz_chalifah pada Rabu (30/10/2024), Geisz menegaskan bahwa sepanjang pengetahuannya, Tom Lembong adalah sosok yang lurus.
Tom pun disebut tidak pernah menunjukkan sifat mencurigakan dalam perbincangan mereka.
"Sepanjang yang saya ketahui. Pak Tom Lembong adalah orang yang lurus, dalam berbagai perbincangan secara berdua tak sedikitpun ada kesan memiliki sifat Tricky," tulis Geisz dalam status instagramnya @geisz_chalifah pada Rabu (30/10/2024).
"Ada banyak orang yang bila ada teman terkena musibah lalu agar selamat teman itu bersikap diam atau menjauh apalagi memberi dukungan. Saya yakin dan percaya dengan Tom Lembong bahwa dia tak sebagaimana yang dituduhkan," jelasnya.
Geisz meyakini Tom Lembong tidak layak menerima tuduhan negatif yang beredar.
Meskipun Geisz menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, dia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap beberapa kasus suap lainnya yang tampak menghilang dari perhatian publik.
"Namun yang tidak saya hormati adalah orang-orang yang sudah terbukti menerima suap dan menjadi tersangka. Kasusnya menguap hilang dari pemberitaan," ujar Geisz.
"Yang tidak bisa saya hormati adalah: Orang yang dipanggil kejaksaan hingga mundur dari jabatan ketua umum lalu diselamatkan," tambahnya.
Geisz mengingatkan tentang pentingnya menghadapi masalah dengan berani, seperti yang disampaikan oleh Anies Baswedan.
"Sebagaimana dikatakan Anies selama ini: Bila ada masalah, Hadapi. Saya percaya Pak Tom akan menghadapi persoalan ini dengan sebaik-baiknya dan ksatria," tambahnya.
Pesan Anies Soal Penangkapan Tom Lembong
Penetapan status tersangka kepada mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) disoroti banyak pihak.
Terlebih soal penahanan langsung Tom Lembong pasca ditetapkan tersangka atas kasus dugaan korupsi importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016.
Sebagai seorang sahabat, Anies Baswedan mengaku terkejut atas penahanan tersebut.
Sebab sejak mengenal Tom Lembong selama dua dekade, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku sangat mengenal sahabatnya itu.
Tom Lembong katanya merupakan pribadi yang berintegritas tinggi.
Menurutnya, Tom selalu mengutamakan kepentingan publik dan berfokus pada perjuangan kelas menengah di Indonesia.
"Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit," tulis Anies lewat twitternya @aniesbaswedan pada Rabu (30/10/2024).
Anies menggambarkan Tom sebagai sosok yang lurus dan bukan tipe orang yang suka melakukan tindakan yang meragukan.
Ia menilai bahwa selama karier panjang Tom di dunia usaha dan karier singkatnya di pemerintahan, Tom telah mendapatkan pengakuan baik di lingkup domestik maupun internasional.
"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional," bebernya.
Kabar penetapan tersangka ini mengejutkan banyak pihak, termasuk Anies.
Meskipun demikian, ia menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang berjalan.
Anies meyakini bahwa aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses tersebut secara transparan dan adil.
"Kabar ini amat-amat mengejutkan. Walau begitu kami tahu proses hukum tetap harus dihormati. Kami percaya aparat penegak hukum dan peradilan akan menjalankan proses secara transparan dan adil," ungkap Anies.
Ia juga menyatakan komitmennya untuk memberikan dukungan moral serta bantuan lain yang mungkin dibutuhkan Tom.
"Kami juga tetap akan memberikan dukungan moral dan dukungan lain yang dimungkinkan untuk Tom," tambahnya.
Anies menyampaikan pesan kepada Tom agar terus mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dilakukan selama ini.
Ia menegaskan keyakinannya terhadap Tom dan memastikan doa serta dukungan tidak akan terputus.
"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," ungkap Anies
Terakhir, Anies menegaskan harapannya agar negara ini membuktikan bahwa prinsip yang tertulis dalam Penjelasan UUD 1945 masih relevan, yaitu bahwa Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan sekadar berdasarkan kekuasaan (Machtstaat).
"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)," jelas Anies.
Pernyataan Anies pun disambut ramai masyarakat.
Beragam tanggapan dituliskan dalam kolom komentar postingannya.
Tom Lembong Ditetapkan Tersangka
Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong menjadi tersangka kasus dugaan korupsi
Tom lembong ditetapkan tersangka terkait kegiatan importasi gula di Kementerian Perdagangan tahun 2015–2016.
"Setelah melakukan penyidikan dan menemukan bukti yang cukup, kami menetapkan TTL, Menteri Perdagangan periode 2015-2016 menjadi tersangka," ucap Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Abdul Qohar, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan, Selasa, (29/10/2024).
Untuk diketahui, Tom Lembong menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.
Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di periode pertama Presiden Joko Widodo.
Adapun dalam kasus ini, Kejagung menduga telah terjadi penyalahgunaan wewenang di Kemendag yang dilakukan dalam rangka pemenuhan stok gula nasional dan stabilisasi harga gula nasional.
Sebagai catatan, Kemendag diduga telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan menerbitkan persetujuan impor gula kristal mentah (GKM) untuk diolah menjadi gula kristal putih (GKP) kepada pihak-pihak yang tidak berwenang.
Selain itu Kemendag juga diduga telah memberikan izin impor yang melebihi batas kuota maksimal yang dibutuhkan oleh pemerintah
Bela Anies Baswedan
Thomas Trikasih Lembong, akrab disapa Tom Lembong, sebelumnya turut memperkuat Timnas Kampanye Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Ia bergabung bersama anggota tim lainnya yang berlatar beragam, mulai dari pilot, ulama, pengusaha, pemilik start up, dan deretan profesional lainnya.
Manyokong AMIN di sektor ekonomi dan industri, Lembong menyatakan konsep reindustrialisasi yang diusung Anies padat karya, bukan padat modal.
Ia mencontohkan industri mobil listrik yang terkesan 'seksi' dan berteknologi tinggi namun di pabriknya yang banyak bekerja adalah robot, bukan manusia.
"Kunci dari visi re-industrialisasi Pak Anies adalah menggeser fokus kita dari sektor industri yang padat modal, ke industri yang padat karya. Pabrik nikel (smelter), pabrik mobil (automotif) dan sebagainya tidak masalah berdiri. Tapi industri ini adalah jenis industri yang padat modal alias capital-intensive dan relatif tidak memperkerjakan banyak orang," kata Lembong.
Sebelumnya, Lembong menjabat sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia sejak Juli 2016 hingga Oktober 2019.
Sebelumnya, ia menjadi Menteri Perdagangan RI pada Agustus 2015 hingga Juli 2016.
Lembong menerima gelar Bachelor of Arts di bidang arsitektur dan desain perkotaan dari Universitas Harvard pada tahun 1994.
Ia memulai karirnya di Divisi Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte. Ltd pada tahun 1995. Beliau bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.
Ia pernah menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari tahun 2000 hingga 2002 dan bekerja di Farindo Investments dari 2002 hingga 2005.
Sebelum diangkat menjadi anggota kabinet, beliau adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006.
Beliau menjabat sebagai presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.
Lembong terpilih sebagai Pemimpin Muda Global oleh Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2008. Ia dianugerahi Asia Society Australia-Victoria Distinguished Fellowship pada tahun 2017.
Kritik bansos Jokowi
Tom Lembong juga sempat menyinggung korelasi antara kebijakan yang diambil saat masa Pemilu 2024, soal bantuan sosial (Bansos) dengan kondisi tersebut.
Hal tersebut disampaikan Tom saat ditemui di Rumah Koalisi Perubahan AMIN, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
"Terdapat indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan," jelas dia.
Baca juga: Program Makan Siang dan Susu Gratis Dibahas di Rapat Kabinet, Tom Lembong: Kami Juga Punya Gagasan
Pihaknya, kata dia, tengah mempelajari efek bagi-bagi bansos dengan kenaikan harga beras.
"Ini contoh yang mencerminkan beberapa hal, yang pertama ini memperlihatkan bahwa roda-roda pemerintahan tidak berjalan dengan baik. Kalau kondisi kebutuhan pokok yang mendasar seperti beras saja kacau ini, kita bayangkan aspek aspek kebutuhan masyarakat yang lainnya yang diurus oleh kementerian-kementerian lain," ucap dia.
"Jadi ya itulah yang terjadi kalau pemerintahan dan kebijakan itu terlalu dipolitisasi, tentunya yang juga akan menarik adalah prospek kondisi beras ke depannya, mari kita simak bersama pergerakan-pergerakan stok maupun harga maupun keterjangkauan maupun ketersediaan di berbagai titik geografi se-Indonesia," imbuhnya.
Terlebih sebentar lagi memasuki Bulan Suci Ramadan, di mana pemerintah perlu memperhatikan berbagai komoditi pangan dan kebutuhan pokok lainnya secara komperhensif.
Harapannya pemerintah dapat kembali mengurus keperluan masyarakat dibandingkan masih sibuk dengan urusan politik.
"Setahu saya di media bahwa di Januari sudah impor per seribu ton beras untuk mengisi kembali stok Bulog yang terkuras. Tapi saya tidak lihat sebagian beras impor itu digelontorkan juga ke pasar dan harga belum turun. Jadi sebenarnya itu satu manfaat juga kalau pemerintah lebih transparan, supaya semua kalangan ikut membantu menyelesaikan masalah ini," ucapnya.
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
| Na Daehoon Umrah Bersama Anak Setelah Kabar Perselingkuhan Julia Prastini viral |
|
|---|
| Klarifikasi Rutan Salemba Soal Video Viral Napi Asyik Main HP dan Pakai Narkoba |
|
|---|
| Terkuak Identitas ABG yang Ditemukan Terkapar Mabuk di Terminal Jatijajar Depok |
|
|---|
| Kisah Sopir Ambulans Meninggal Setelah Selesai Antar Jenazah |
|
|---|
| Sekjen Golkar Sebut Laporan Meme Bahlil Inisiatif AMPG, DPP Akan Panggil Kader |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Kolase-Geisz-Chalifah-dan-Tom-Lembong.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.