BPJS Kesehatan
Bersama Program Jaminan Kesehatan Nasional, Fifi Semangat Melawan Kanker Ovarium
Fifi mantap memilih Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjalani serangkaian pengobatan dirinya yang di diagnosis kanker ovarium.
WARTAKOTALIVE.COM, KABUPATEN BOGOR - Mendengar berita buruk terkait kesehatan rasanya seperti tersambar petir di siang bolong.
Hal tersebut kiasan yang tepat untuk menggambarkan perasaan Christiana Fianti (52) seorang Human Resources Development (HRD) di salah satu perusahaan di Kabupaten Bogor.
Mendengar diagnosis dokter bahwa terdapat sel kanker di tubuhnya membuat perempuan yang akrab disapa Fifi ini langsung memikirkan jaminan kesehatan yang tepat untuk menjamin rangkaian pengobatan dirinya.
Dengan raut wajah sedih, Fifi bercerita kembali pengalaman kejadian di tahun 2022. Diawali dari keluhan rasa sakit yang ia rasakan di perut bagian bawah hingga membesar sampai pengambilan sampel sel di tubuhnya.
Ia juga mengatakan awal mendengar penjelasan dokter atas hasil lab dirinya membuat ia tidak bersemangat menjalani pengobatan.
Dukungan yang ia dapatkan dari keluarga dan lingkungan membuat ia mau memulai pengobatan dan langsung mantap memilih Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk menjalani serangkaian pengobatan dirinya.
“Awalnya saya hanya peserta JKN dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) yang tidak pernah memanfaatkan jaminan kesehatan untuk berobat, namun ketika mendapat diagnosis kanker ovarium saya langsung terpikir menggunakan JKN dan puji tuhan semua rangkaian pengobatan lancar," ujar Fifi beberapa waktu lalu.
"Dari awal mengurus administrasi rujukan sampai saya mendapatkan tindakan operasi di salah satu rumah sakit di Jakarta juga seluruhnya dapat dijamin oleh JKN,” tandasnya.
Tidak hanya menjalani tindakan operasi, setelah itu Fifi masih harus menjalani pengobatan kemoterapi sebanyak enam kali di Rumah Sakit Fatmawati. Ia juga mengatakan selama menjalani pengobatan ia juga membagikan pengalamannya memanfaatkan Program JKN untuk berobat kepada penderita kanker di rumah sakit.
Selain alur layanan kesehatan, ia juga membagikan informasi terkait layanan digital seperti antrean online pada Aplikasi Mobile JKN.
“Sama seperti pasien lainnya saya mengikuti prosedur dari awal di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan rujukan sampai ke rumah sakit di Jakarta. Semuanya berjalan cepat menggunakan jaminan kesehatan dari Program JKN, sehingga tidak ada penyebaran sel kanker di tubuh saya," ungkapnya.
"Hingga kini saya masih harus kembali ke rumah sakit untuk check up pertiga bulan untuk memastikan kondisi badan saya prima dan bebas dari sel kanker. Selama itu juga saya kerap memanfaatkan Aplikasi Mobile JKN untuk ambil nomor antrean ketika mau berobat,” tambah Fifi.
Sebagai karyawan yang masih aktif bekerja, Fifi tidak punya waktu banyak untuk menunggu berobat, dengan adanya menu antrean online pada Aplikasi Mobile JKN ia dapat memangkas waktu tunggu di rumah sakit.
Ia mengambil nomor antrean melalui Aplikasi Mobile JKN dan dapat langsung menuju poli yang dirujuk ketika berobat tanpa harus melakukan pendaftaran.
Fifi mengatakan inovasi digitalisasi tersebut sangat membantu dirinya dalam efisiensi waktu berobat.
Anggota DPRD DKI Kenneth Sebut Kenaikan Iuran BPJS Bukan Solusi, Tapi Beban Baru bagi Rakyat |
![]() |
---|
Kelainan Jantung dan Down Syndrome, BPJS jadi Penyambung Hidup Kayla Selama 13 Tahun |
![]() |
---|
HUT ke-57, BPJS Kesehatan Apresiasi Peserta JKN Lewat Hadiah Spesial |
![]() |
---|
Hindari Antrean di Fasilitas Kesehatan, BPJS Cabang Cibinong Minta Warga Gunakan JKN Mobile |
![]() |
---|
BPJS Kesehatan Cibinong Ngopi Bareng Wartawan, Bahas Terkait Alur dan Janji Layanan JKN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.