Pilkada

Diduga Sedang Susun Strategi Menangkan Paslon Luthfi-Yasin, Kades se Jateng Bubar Digerebek Bawaslu

Tim hukum paslon Andika-Hendi mengklaim mempunyai bukti dugaan mobilisasi kepala desa untuk memenangkan paslon Luthfi-Yasin.

Editor: Feryanto Hadi
ist
Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Semarang mendatangi pertemuan kepala desa (kades) se-Jawa Tengah yang digelar di hotel bintang 5 kawasan Semarang Tengah, (23/10/2024) sekira pukul 21.00. 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG - Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Paguyuban kepala desa (kades) se-Jawa Tengah (Jateng) bubar saat acara yang sedang mereka ikuti tiba-tiba didatangi petugas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang

Kegiatan konsolidasi itu dilakukan di salah satu hotel bintang lima di Semarang, Rabu (23/10/2024) malam

Tim hukum dari pasangan calon Andika Perkasa-Hendi mengklaim punya bukti kuat mereka sedang dikondisikan untuk memenangkan pasangan Ahmad Lutfi-Taj Yasin.

Hal tersebut berdasarkan temuan, dimana di beberapa lokasi juga dilakukan mobilisasi yang sama

Sementara itu, saat menggelar pertemuan di Semarang, satu persatu kades pergi menggalkan lokasi pertemuan setelah petugas Bawaslu datang ke lokasi acara

Bawaslu menerima informasi awal berkaitan dengan dugaan adanya mobilisasi kepala desa dari berbagai daerah di Jawa Tengah untuk mendukung salah satu pasangan calon pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur tahun 2024.

Baca juga: Hasil Survei Pilkada Jakarta LSI dan Poltracking Beda Jauh, Persepi Siapkan Sanksi jika Langgar Etik

Dugaan tersebut diperkuat dengan adanya reaksi mereka yang langsung membubarkan diri atas kehadiran Bawaslu Kota Semarang.

Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Kota Semarang mendatangi pertemuan kepala desa (kades) se-Jawa Tengah yang digelar di hotel bintang 5 kawasan Semarang Tengah, (23/10/2024) sekira pukul 21.00. (ist/dok bawaslu kota semarang)
 
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman mengatakan, pada kesempatan tersebut, tim Bawaslu Kota Semarang sejumlah 11 personel menuju lokasi untuk melakukan penelusuran dan pengawasan secara langsung.

"Sesampainya di ruang pertemuan lantai 3, kami sempat mengalami kendala akses sampai akhirnya kami bertemu dengan satu kades yang akan memasuki ruangan sehingga kami pun ikut memasuki ruangan," paparnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/2024).

 Pihaknya memperkirakan ada sekitar 90 kades yang semula memenuhi tempat duduk langsung membubarkan diri meninggalkan lokasi pertemuan.

Sejumlah kades yang hadir, kata Arief, saat ditanya mengaku kegiatan ini merupakan silaturahmi dan konsolidasi organisasi Paguyuban Kepala Desa (PKD) se-Jawa Tengah dengan slogan Satu Komando Bersama Sampai Akhir.

"Sebagian Kades saat dimintai keterangan mereka mengaku berasal dari beberapa kabupaten yang mana setiap wilayah mengirimkan dua orang perwakilan kades tiap kabupaten yakni Ketua dan Sekretaris," ungkapnya. 

 Dia menyebut, kabupaten yang terkonfirmasi antara lain Pati, Rembang, Blora, Sukoharjo, Sragen, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Cilacap, Brebes, Pemalang, Kendal, Demak dan Semarang.

Selanjutnya, Bawaslu Kota Semarang akan melakukan koordinasi dan melaporkan kepada Bawaslu Provinsi Jawa Tengah guna melakukan pendalaman terkait adanya kegiatan pertemuan para kades yang terjadi di wilayah hukum Kota Semarang.

"Mengingat ini kali kedua terjadi pada minggu lalu tepatnya tanggal 17 Oktober 2024 pertemuan serupa berlangsung di wilayah Semarang Barat dengan peserta kurang lebih 200 kades se-Kabupaten Kendal," tambahnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved