Airlangga Hartarto Mundur

Dua Kali Airlangga Diserang Sebelum Pilpres Tetap Kokoh, Kali Ini Satu Pukulan Langsung Tumbang

Dua Kali Airlangga Diserang Sebelum Pilpres Tetap Kokoh, Kali Ini Satu Pukulan Langsung Tumbang. Airlangga mundur dari Ketum Golkar

dok,dpp golkar, istimewa
Pengusaha Jusuf Hamka mundur sebagai kader Golkar, tak lama setelah Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum partai Golkar. Dua Kali Airlangga Diserang Sebelum Pilpres Tetap Kokoh, Kali Ini Satu Pukulan Langsung Tumbang. Airlangga mundur dari Ketum Golkar 

Pada awal Februari 2023, tiba-tiba beredar poster yang mengatasnamakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendukung Munaslub Partai Golkar.

Menariknya, isi poster yang tersebar menyatakan bahwa KNPI mendukung Munaslub Golkar pada 24-27 Februari 2023 di Ancol Jakarta.

Lalu, mendukung Luhut Binsar Panjaitan menjadi Ketua Umum Golkar yang baru.

Namun, saat itu Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama langsung menegaskan bahwa poster itu merupakan fitnah yang sengaja disebarkan untuk mengadu domba KNPI dengan Luhut.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar Lodewijk F Paulus juga menyatakan kader partai beringin solid dibawah kepemimpinan Airlangga.

Kemudian, Lodewijk menegaskan bahwa hubungan Airlangga dengan Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Panjaitan baik-baik saja.

Wacana munaslub tersebut kemudian menghilang usai ada klarifikasi dari KNPI dan elite Partai Golkar.

Baca juga: Gonjang-ganjing Mundurnya Airlangga, Golkar, PKS dan Nasdem Sepakat Usung Jaro Ade Jadi Cabup Bogor

Namun, pada awal Juli 2023, wacana Munaslub Partai Golkar kembali mengemuka.

Berawal dari penyataan anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam.

Dia menyebut bahwa Dewan Pakar Golkar ingin mengevaluasi hasil Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar tahun 2019.

Evaluasi itu disebut terkait dengan penetapan Arilangga Hartarto sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024 dan tidak menutup kemungkinan ada munaslub untuk mencopot Airlangga sebagai Ketua Umum.

“Ya, apabila keputusan munas itu bukan Airlangga jadi calon presiden, berarti harus munasub kan, karena harus mengubah keputusannya. Jadi, munaslub dalam rangka mengubah keputusan Airlangga (agar ditentukan) bukan (sebagai) calon presiden. Bisa calon lain kan, apakah yang lainnya, saya ndak sebut nama, nah itu bisa juga,” kata Ridwan saat dihubungi awak media pada 9 Juli 2023.

“Karena munaslub, maka pergantian ketua umum, bisa mengarah ke sana. Tergantung pemilik suara, kita kan bukan pemilik suara,” ujarnya lagi.

Namun, pernyataan Ridwan tersebut dibantah oleh Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.

Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Agung Laksono, tidak ada arahan untuk mencopot Airlangga dari kursi ketua umum lewat munaslub.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved