Pilkada
Titik Terang Buat PKS, Wakil Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta Berinisial S, Airlangga Masih Malu-malu
Teka-teki siapa wakil Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta mulai terlihat. Dia adalah inisial S. Kuat dugaan itu politisi PKS.
Ia menuturkan, sudah menjadi keniscayaan bahwa setiap dukungan ada konsekuensi politiknya, baik soal pertukaran sumber daya, pengamanan politik, hingga distribusi ekonomi.
Di sisi lain, melihat peluang PDI Perjuangan mengusung Anies. Menurut Agung, perlu dipastikan "keuntungan" apa yang bisa didapatkan PDIP nantinya.
Terlebih, posisi calon wakil gubernur (cawagub) sudah ditempati kader PKS Sohibul Iman.
"Pertanyaan mendasarnya misalnya 'keuntungan politik' apa yang bisa Anies tawarkan saat membawa paket AMAN ke PDIP yang notabene punya 15 kursi?" kata Agung.
"Ketika jatah wakil sudah dikapling PKS dan Anies juga merepresentasikan suara PKS," tambahnya.
Lebih lanjut, Agung menilai pasangan Anies-Sohibul Iman sejak awal memang kurang mengakomodasi partai lain.
"Di titik itulah, Paket AMAN ini sebagaimana pernyataan saya dibanyak kesempatan, tak aman alias layu sebelum berkembang. Karena sedari awal kurang mengakomodasi partai lain ketika secara prinsip PKS tak punya golden ticket mengusung paket cagub-cawagub," ucap Agung Baskoro.
Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Zainudin Paru memberikan update terkini soal kontestasi Pilkada Jakarta 2024.
Zainudin menyatakan, terbuka kemungkinan pasangan Anies Baswedan - Sohibul Iman (AMAN) di Pilkada Jakarta akan gagal berlayar sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.
Dia menganggap kemungkinan itu bisa saja terjadi, pasalnya, pasangan tersebut saat ini baru mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengusungan, belum secara resmi dideklarasikan kepada publik.
"Karena baru dapat SK usungan dari PKS, Anies dan Shohibul Imam (AMAN) kemungkinan gagal jadi Cagub/Cawagub DKJ," kata Zainudin saat dimintai tanggapannya, Jumat (9/8/2024).
Kemungkinan gagalnya duet Anies-Sohibul Iman itu juga dilatari dengan belum terbentuknya juga koalisi pengusung hingga hari ini.
Padahal, Anies Baswedan telah diberikan mandat oleh PKS untuk bisa membentuk koalisi dengan tenggat waktu sampai 4 Agustus kemarin.
Koalisi diperlukan oleh PKS lantaran Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu tidak cukup perolehan kursi di DPRD untuk mengusung pasangan cagub-cawagub di Jakarta.
PKS masih membutuhkan 4 kursi lagi untuk berkoalisi dengan partai lain.
Atas kondisi tersebut, Zainudin menyebut, pihaknya akan terus mendoakan kebaikan terhadap Anies Baswedan ke depan.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
PSU Pilkada Papua Sengit, Dua Paslon Klaim Menang, Ini Perolehan Suara Versi QC |
![]() |
---|
Gubernur Kalsel Muhidin Tanggapi Denny Indrayana Soal Hasil PSU Banjarbaru |
![]() |
---|
Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang, Mulai dari Kota Banjarbaru Sampai Bengkulu Selatan |
![]() |
---|
Senin Majelis Hakim MK Putus Sengketa Pilkada Bungo, Ini Bukti Kecurangan yang Terungkap |
![]() |
---|
Jelang Dilantik Prabowo Subianto, Sejumlah Pejabat Sudah Tiba di Istana Kepresidenan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.