Pilkada

Golkar dan KIM Usung Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil: Saya di Jabar, Mudah Menangnya

Ridwan Kamil mengatakan pencalonan Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta bukan candaan. Sementara dirinya berpeluang maju di Jabar.

Editor: Valentino Verry
Tribunnews
Teka teki calon yang diusung Partai Golkar dan KIM di Pilkada Jakarta terungkap, ternyata Jusuf Hamka. Menurut Ridwan Kamil, ini serius. 

"Untuk mendukung tadi Mas Kaesang seandainya beliau memilih Jakarta saya siapkan kader Golkar yang udah malang melintang di infrastruktur yaitu Babah Alun," kata Airlangga dalam konferensi pers seusai bertemu Kaesang.

Airlangga mengungkapkan alasan Jusuf Hamka didorong menjadi cawagub untuk Kaesang. Dia menyatakan pengusaha Tionghoa itu memiliki pengalaman yang baik dalam mengatasi kemacetan di Jakarta.

"Golkar tentu melihat tantangan Jakarta besar sekali termasuk kita ingin Jakarta ini salah satu kota dengan penduduk 10 juta kita harus bisa kalahkan Thailand untuk mengatasi kemacetan sehingga tantangan utama Jakarta adalah infrastruktur," ungkapnya.

Namun begitu, Airlangga menambahkan keputusan itu masih belum final. Menurutnya, masih ada waktu dua bulan sebelum pendaftaran Pilkada Jakarta 2024.

"Kita banyak punya waktu tidak terburu-buru kita akan berbasis ilmiah dan tentu kita juga harus bicara dengan KIM," pungkasnya.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga buka suara mengenai wacana duet Kaesang Pangarep-Jusuf Hamka untuk maju Pilkada Jakarta 2024.

Ia menyoroti sikap Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tampaknya terus mendorong duet Kaesang-Jusuf Hamka agar terealisir.

Indikasi itu, menurutnya, terlihat dengan diberikannya surat tugas kepada Jusuf Hamka untuk maju sebagai cagub atau cawagub.

Meski demikian, Jamil menilai pihak Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tampaknya tidak terlalu merespon duet yang diajukan Golkar.

Hal itu terlihat dari pernyataan petinggi PSI yang menyatakan belum ada kesepakatan terkait duet Kaesang-Jusuf Hamka.

"Jadi duet tersebut tampaknya hanya keinginan Golkar. Golkar memunculkan duet itu tanpa kesepakatan dengan PSI terlebih dahulu," kata Jamil dalam keterangannya, Senin (22/7/2024).

Selain itu, Jamil mengatakan elektabilitas Kaesang dan Jusuf Hamka juga sangat rendah.

Menurutnya, hal itu tentunya akan menyulitkan partai lain di Koalisi Indonesia Maju (KIM) mengusung duet Kaesang-Jusuf Hamka.

Terlebih, katanya, Jakarta termasuk daerah strategis dan bergengsi.

Tentu KIM hanya akan bersatu kalau calonnya berpeluang besar menang.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved