Kesehatan

Alasan Ingin Makan Makanan Serba Manis, Tips Stop Mengonsumsi Gula

Ngemil makanan manis bisa mendatangkan banyak masalah kesehatan. Seperti gigi berlubang, peradangan, diabetes, dan penyakit jantung.

Penulis: LilisSetyaningsih | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
net
Ngemil makanan manis bisa mendatangkan banyak masalah kesehatan. Seperti gigi berlubang, peradangan, diabetes, dan penyakit jantung. Ilustrasi makanan manis. 

Saluran pencernaan juga patut mendapat perhatian profesional jika mengubah pola makan.

Selain itu, lingkungan tidak membantu mengatasi keinginan makan gula yang berhubungan dengan kesehatan usus.

Dokter akan menyarankan tes untuk membantu mengidentifikasi pertumbuhan berlebih bakteri usus berbahaya untuk memulihkan keseimbangan mikrobioma.

3. Hormon kelaparan

Mendambakan makanan penutup ada hubungannya dengan hormon kelaparan ghrelin.

"Kadar ghrelin meningkat sebagai respons terhadap asupan gula dan berkontribusi pada berkembangnya keinginan mengidam gula," kata Shoshana Ungerleider MD, ahli penyakit dalam.

Ungerleider yang juga pembawa acara TED Health Podcast, mencatat,n ghrelin berperan dalam mengatur keinginan makan makanan manis, itu bukan satu-satunya faktor.

Solusi: Cobalah mempertahankan pola makan lebih bergizi dan seimbang.

Untuk menjaga keseimbangan gula darah, Ungerleider menyarankan untuk memilih diet mencakup kombinasi karbohidrat kompleks, protein, dan lemak sehat.

"Makanan kaya serat, seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayur-sayuran, dapat membantu memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah sehingga mencegah lonjakan gula darah."

Selain itu, makanan tinggi protein, seperti daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan polong-polongan, dapat membantu mengatur gula darah.

Mereka memperlambat pencernaan dan meningkatkan perasaan kenyang.

Alpukat mengandung lemak sehat, dapat membantu menstabilkan gula darah dengan memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah.

4. Tingkat serotonin rendah

Jika pernah bertanya-tanya mengapa ngidam es krim setelah hari yang berat, ini ada hubungannya dengan kadar serotonin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved