Korupsi SYL
Jurnalis Kompas TV Resmi Laporkan Dugaan Penganiayaan Saat Meliput Sidang Vonis SYL
Bodhiya diduga alami penganiayaan saat meliput sidang vonis Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jurnalis Kompas TV, Bodhiya Vimala, resmi melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah orang dari organisasi masyarakat (ormas).
Laporan Bodhiya tersebut diterima dengan nomor LP/B/3926/VII/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tanggal 11 Juli 2024.
Bodhiya diduga alami penganiayaan saat meliput sidang vonis Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis (11/7/2024).
"Tadi ada suatu tindakan kurang mengenakan, kekerasan di PN Tipikor pas peliputan vonis SYL," ujarnya, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis.
Tindakan tak mengenakkan yang diterimanya itu berupa pemukulan serta penendangan dari tiga orang anggota ormas yang diduga sebagai pendukung SYL.
Baca juga: BSKDN Kemendagri Gandeng Kompas TV dan BRIN Optimalkan Publikasi Inovasi Daerah
Baca juga: Pilunya Nasib SYL, Divonis 10 Tahun Penjara, Kini Tak Dianggap sebagai Kader NasDem Lagi
Baca juga: SYL Nyaris Dimiskinkan Negara, Wajib Bayar Denda Rp14 Miliar Apabila Tidak Harta Disita
"Jadi awalnya kan memang ormas itu sudah datang dari pagi, kayak biasa lah, kami selesai sidang, anak-anak TV blocking untuk ambil doorstop akhir di persidangan. Terus ormas itu masuk nutupin pintu ruang sidang," kata Bodhiya.
"Saat itu kondisi ruang sidang penuh dan mereka masuk menutup pintu keluar itu, berjejer. Kami sebenarnya sudah sepakat sama ormas itu, karena anak-anak TV yang lain juga minta ngebuka jalan lah, supaya pas SYL keluar kita sama-sama dapat gambarnya," ujar Bodhiya.
Saat SYL hendak keluar dari ruang persidangan, anggota ormas itu kemudian langsung berdesak-desakan serta mendorong.
"Akhirnya bikin rusuh suasana. Banyak korban dan dari kawan-kawan TV lain juga ada yang terdampak barang liputannya," ucapnya.
BERITA VIDEO: Tak Merasa Bersalah, SYL Justru Merasa Seperti Pemimpin Bertanggung Jawab
"Kalau saya sendiri tadi sempat jatuh karena desak-desakan, saya soalnya sambil melindungi alat-alat dan segala macam, akhirnya keinjak-injak," lanjutnya.
Bodhiya mengaku tak mengalami luka akibat kejadian tersebut. Dalam laporan kali ini, ia menyerahkan sejumlah alat bukti.
Ia berharap kejadian serupa tak terjadi lagi kepada wartawan di kemudian hari saat melakukan peliputan.
"Paling ya ini kamera sama rekaman video (pemukulan)," kata dia. (Harapannya) Enggak ada kejadian (lagi) untuk teman-teman seprofesi," tuturnya. (m31)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Polda Metro Jaya Yakin Firli Bahuri Tidak Akan Kabur dari Kasus Dugaan Pemerasan Eks Mentan SYL |
![]() |
---|
SYL Beri Dana Rp 40 Juta ke Nasdem, Sahroni: Itu untuk Bantuan Bencana Alam ke Fraksi Nasdem |
![]() |
---|
Hasil Dugaan Korupsi SYL: Untuk Istri Rp 938 Juta, Keluarga Rp 992 Juta, dan Pribadi Rp 3,3 Miliar |
![]() |
---|
Kelakuan SYL di Deptan, Minta 20 persen dari Anggaran serta Ancam Non-jobkan Pejabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.