Kasus Judi Online Masih Marak, Polisi Akui Kesulitan, Sebut Bandar hingga Pengelolanya Ada di Taiwan

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak mengungkapkan alasan masih maraknya kasus judi online saat ini.

Meski diketahui, kasus judi online telah banyak diungkap dan pelakunya ditangkap.

Tercatat, ada sebanyak kasus 23 kasus judi online yang berhasil diungkap pihaknya sepanjang 2020 sampai 2024.

Dari kasus tersebut, pihaknya telah mengamankan sebanyak 56 tersangka berikut barang bukti.

Meski demikian, pihaknya masih kesulitan memberantas kasus judi online.

Alasannya, seluruh bandar hingga pengelola situs judi online berada di luar negeri.

"Dari 23 ungkap kasus, bandarnya semua ada di luar negeri, yang kami tangkap dan tahan adalah kaki-kakinya yang ada di Indonesia sebanyak 56 orang tersangka," ujar Ade Safri, saat dihubungi pada Sabtu (29/6/2024).

Eks Kapolres Kota Solo tersebut menuturkan bahwa salah satu bandarnya diketahui berada di negara Taiwan.

"Ini terkait dengan pengungkapan kasus judi online website Liga Ciputra yang terakhir diungkap oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, di mana bandarnya berada di Taiwan," kata dia.

Tak hanya bandar, server dan pengelola judi online bahkan berada di luar negeri.

Meski begitu, tak diketahui secara pasti di mana keberadaan mereka.

"Bandar, server, pengelola ada di luar negeri," tutur Ade Safri Simanjuntak.

Oleh karenanya, koordinasi antara pihaknya dan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri akan dilakukan guna mengejar bandar judi itu.

Baca juga: Identitas Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Alumni 2011 dan Guru SMK Sangkuriang 1 Cimahi

Baca juga: Viral Curhatan Dimas, Pria yang Akhiri Hidup di Flyover Cimindi, Bandung, Ini Isi Lengkap Tulisannya

Judi Online Makan Korban Lagi, 2 Orang Dilarikan ke RSUD Karawang, Belasan Dalam Perawatan Poli Jiwa

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang kini menangani belasan pasien di Poli Klinik Jiwa.