Pilkada

Anies Senang PKS Resmi Mengusungnya di Pilkada Jakarta 2024, Pengamat: Sohibul Iman, Minim Anggaran

Anies Baswedan senang akhirnya diusung PKS, dengan wakil Sohibul Iman. Apa kata pengamat? Ternyata kurang bagus.

Istimewa
Tak mudah buat Anies Baswedan berpasangan dengan Sohibul Iman, karena diprediksi akan menghadapi banyak kendala. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022 menanggapi keputusan DPP PKS yang mengusung dirinya dan Sohibul Iman maju di Pilkada Jakarta 2024.

Anies menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas sikap PKS untuk mendukung dirinya memperebutkan kursi nomor 1 di Jakarta.

Baca juga: PKS Kunci Anies, Pengamat: Menerima Sohibul Iman Menjadi Simalakama, Nasdem dan PKB Belum Tentu Mau

Anies mengatakan, usai dirinya kembali ke Tanah Air, dia akan segera berkomunikasi dengan partai yang dinahkodai Presiden PKS Ahmad Syaikhu itu.

"Insha Allah sekembalinya ke tanah air kami akan segera berkomunikasi dengan Pimpinan PKS, untuk membahas langkah-langkah lebih jauh untuk tindak lanjut ke depan," katanya, Rabu (26/4/2024).

"Begitu juga dengan pimpinan-pimpinan partai yang lain, kita sudah berjuang bersama-sama di Jakarta maupun di tingkat nasional bersama PKS, Insha Allah kita berjuang bersama-sama ke depan," imbuh Anies melalui rekaman video.

Anies berharap semakin banyak partai politik yang akan mendukung dirinya untuk kembali memimpin Kota Jakarta.

Baca juga: PKS Usung Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKB Tawarkan Anies-Prasetyo

"Alhamdulillah sesudah PKB dan PKS Insha Alla akan ada partai-partai lain yang mau berjuang bersama untuk mengembalikan Jakarta menjadi kota yang maju, bahagia warganya," ungkap Anies.

Sebelumnya diberitakan, PKS memutuskan mengusung Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.

Hal ini disampaikan langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat membuka sekolah kepemimpinan partai yang dihadiri para kader terpilih yang lolos ke parlemen di hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).

Syaikhu menuturkan bahwa dirinya telah menerima surat rekomendasi dari DPTW PKS Jakarta yang meminta agar DPTP merestui, menyetujui dan menetapkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan di Pilkada Jakarta.

"Dewan Pimpinan Tingkat Pusat PKS pada rapat di hari Kamis 20 Juni memutuskan mengusung bapak Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur dan bapak Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon wakil gubernur," kata Syaikhu.

Dia melanjutkan, sebelum memutuskan hal ini, banyak aspek yang dipertimbangkan DPTP PKS.

Mulai dari pengalaman kepemimpinan yang dimiliki bakal calon, rekam jejaknya, kredibilitas dan kapasitas serta peluang untuk bisa menang.

DPP PKS juga mendengarkan berbagai masukan para tokoh lintas agama, para cendekiawan, serta masyarakat di DKI Jakarta.

"Siap berjuang memenangkannya?" kata Syaikhu, disambut semangat para kader berlambang padi dan bulan sabit itu.

Pengamat Politik Citra Institute Efriza mengatakan partai NasDem kurang berminat dengan munculnya duet Anies dan Sohibul Iman.

"NasDem yang amat potensial kurang minat Anies-Sohibul, karena basis pemilih Nasdem nasionalis, berseberangan dengan mereka," ucap Efriza.

Efriza menyebut, keduanya merupakan pasangan yang minim anggaran logistiknya.

"Apalagi jelas jika Anies-Shohibul siapa yang akan memainkan sebagai koordinator dengan pembiayaan logistik kampanye, karena pasangan ini diperkirakan minim anggaran kampanye," jelas dia.

Dia juga mengatakan, apabila NasDem mendukung duet pasangan yang dijuluki AMAN itu ke depannya tak punya posisi yang kuat di pemerintah Prabowo-Gibran.

"NasDem juga khawatir posisi di Pemerintahan Prabowo ke depan tak kuat mereka, jika mendukung Anies-Shohibul," katanya.

"Maka memungkinkan Nasdem dan PKB, jika berbicara akan masuk di pemerintahan, maka berusaha menggagalkan pasangan ini," ungkapnya.

Apabila PDIP turut ikut bergabung mengusung pasangan tersebut.

Maka hal tersebut merupakan rencana gabungnya koalisi 01 dan 03 di Pilpres 2024.

"Jika itu terjadi Anies-Sohibul didukung empat partai dengan PDIP, maka kemungkinan ini adalah perencanaan awal dari koalisi 01 dan 03 di Pilpres yang memang akan berkoalisi di Pilpres," jelas dia.

"Seandainya, PKB dan NasDem menolak. Pasangan Anies-Sohibul akan terjadi persaingan kompromi paling alot, jika antara PDIP-PKS berkoalisi. Sebab, memungkinkan Anies-PKS memang berusaha PDIP di Pilkada memang sebagai pengusung saja bukan kadernya turut diusung," tambah dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved