Uang Palsu

Terungkap! Kasus Uang Palsu Rp 22 M yang Diungkap Polda Metro Jaya, Ternyata Dijual Seperempat Harga

Polisi berhasil mengungkap peran para pelaku peredaran uang palsu senilai Rp 22 miliar di wilayah Jakarta Barat.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Ramadhan LQ
Penampakan uang palsu yang berhasil diamankan aparat Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya usai menangkap tiga orang pelaku pengedar uang palsu senilai Rp 22 miliar di wilayah Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Uang palsu senilai Rp 22 miliar yang diungkap Polda Metro Jaya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, ternyata hendak dijual sindikat seharga Rp 5 miliar.

"Uang itu akan dijual juga ke pemesan dengan nilai 1 banding 4. Artinya jika membuat Rp 20 miliar uang palsu, dia akan mendapatkan Rp 5 miliar dari pemesan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip Jumat (21/6/2024).
 
Ade Ary menuturkan, uang palsu tersebut rencananya akan diedarkan oleh pemesan secara manual.

"Pemesan ini infonya untuk diedarkan secara manual," ucap eks Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.

Baca juga: Berikut Peran 4 Pelaku Pengedar Uang Palsu Rp 22 Miliar di Jakbar

Baca juga: Berangkat ke Sukabumi, Polda Metro Sita Alat Pembuatan Uang Palsu Rp22 Miliar di Jakarta Barat

Baca juga: 3 Pengedar Uang Palsu Senilai Rp 22 M Diamankan, Polisi Selidiki Kemungkinan Disebar Saat Idul Adha

Meski begitu, uang palsu ini pada akhirnya belum sempat beredar karena sudah terendus Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

"Pada hari Selasa, 18 Juni 2024 sudah diambil barang-barang yang ada hubungannya dengan pemalsuan seperti alat potong uang dan alat hitung uang serta tinta-tinta warna warni," jelas Ade Ary.

"Penyidik juga berangkat ke Sukabumi untuk menyita mesin pembuat uang palsu, letaknya di Vila Wilayah Sukaraja, Sukabumi," tutur Ade Ary.

BERITA VIDEO: Reaksi Keras Hotman Paris soal Polri Sebut Iptu Rudiana Tak Langgar Etik

Diketahui, ada empat orang tersangka yang berhasil ditangkap dan ditahan dalam kasus tersebut.

Mereka yang ditangkap di Kantor Akuntan Publik Umaryadi di kawasan Kembangan, Jakarta Barat itu berinisial M alias Mulyana, YS alias Ustad, FF, dan F.

"Untuk Kantor Akuntan Publik milik Saudara U, yang perannya bekerja sama dengan tersangka F untuk menyediakan pemyimpanan dan pemotongan uang. Saudara U keberadaanya masih dicari oleh penyidik," tutur Ade Ary. 

Berikut Peran 4 Pelaku Pengedar Uang Palsu Rp 22 Miliar di Jakbar

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi mengungkap peran para pelaku peredaran uang palsu senilai Rp 22 miliar di wilayah Jakarta Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, ada empat tersangka dalam kasus tersebut.

Selain pelaku berinisial M, Y, dan FF yang sebelumnya diumumkan, satu tersangka lainnya yakni F.

"Saat ini keempat tersangka sudah ditahan," ujar Ade Ary, dalam keterangannya pada Rabu (19/6/2024).

Peran M Alias Mul sebagai koordinator untuk memproduksi uang palsu tersebut, mulai dari mencari operator, mencari pekerja berinisial I yang saat ini masuk DPO, FF, Y, dan F.

"Serta mencari dana untuk biaya operasional produksi uang palsu tersebut, serta mencari pembeli uang palsu tersebut saudara P, dan koordinasi dengan saudara A selaku tim sebelumnya," kata Ade Ary.

Baca juga: Berangkat ke Sukabumi, Polda Metro Sita Alat Pembuatan Uang Palsu Rp22 Miliar di Jakarta Barat

Lalu FF berperan mambantu pindahan mesin cetak GTO dari Gudang Gunung Putri ke Villa Sukaraja Sukabumi.

Peran lainnya adalah membantu untuk menyusun uang palsu tersebut dan memasang ikatan uang serta melakukan paking ke dalam plastic.

Selanjutnya tersangka YS Alias Ustad berperan mencari Villa Sukaraja Sukabumi dan ikut juga membantu menghitung uang dan menyusun uang palsu tersebut serta paking ke dalam plastik.

Baca juga: Kejari Kabupaten Tangerang Musnahkan Narkotika Hingga Puluhan Juta Uang Palsu dari 78 Perkara Inkrah

"Ketika saudara Mul waktu itu mencari tempat karena tempat sebelumnya di Gunung Putri sudah habis masa kontrakanya sampai akhirnya di kenalkan ke F melalui temanya," tutur dia.

"Selanjutnya F atau Firdaus dijanjikan uang Rp500 juta jika bisa membantu mencarikan tempat, kemudian F menghubungi saudara Umar selaku pemilik kantor akuntan publik dan akhirnya saudara Mul setuju untuk tempat itu dijadikan produksi atau tempat menyimpan dan memotong uang palsu pecahan 100 ribuan di lokasi pemotongan dan packing uang palsu tersebut di Srengseng Raya Nomor 3, RT 1 RW 8, Srengseng, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat," sambung Ade Ary.

Sedangkan I berperan sebagai operator mesin cetak GTO atau yang menjalankan mesin cetak uang palsu tersebut dengan gaji setiap hari Rp1 juta dan bonus Rp100 juta apabila sudah terjadi transaksi.

Baca juga: Jelang Lebaran Marak Uang Palsu, Polres Metro Jakarta Barat Tangkap Seorang Pengedar di Cengkareng

"Dan selain menjalankan mesin cetak GTO, saudara I juga berperan melakukan pemotongan uang palsu tersebut," ucap eks Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut.

Adapun para pelaku itu dikenakan Pasal 244 KUHP dan Pasal 245 KUHP Jo Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP.

"Ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara. Ini masih kami lakukan pendalaman," kata Ade Ary. (m31)

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved