Berita Nasional
Afriansyah Noor Sesalkan Tindakan Fahri Bachmid Coba Kuasai Kantor DPP PBB, Semua Kunci Diganti
Afriansyah mengatakan, jika dirinya meminta kepada para kader PBB yang diklaimnya sebagai rekan separtai untuk bersabar
Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
Selanjutnya kata Afriansyah, ditunjuk anggota Mahkamah Partai Bulan Bintang yakni Fachri Bachmid sebagai Pj Ketua Umum pengganti Yusril.
Kata dia, penunjukkan nama Fahri Bachmid itu juga menuai polemik, karena yang menentukan langsung adalah Yusril Ihza Mahendra dan Majelis Syura PBB tanpa adanya voting terlebih dahulu.
"Di sinilah timbul ramai, permintaan pak Yusril dengan ketua majelis syuro untuk menunjuk pak Fahri itu timbul polemik. Di dalam suasana yang ramai itu ada yang meminta supaya tidak boleh aklamasi atau menunjuk, Karena di dalam sini demokrasi harus dibangun," katanya.
Afriansyah pun berujar, akhirnya diadakan votting dilakukan untuk menetapkan pengganti Yusril Ihza Mahendra.
Dalam momen ini, Afriansyah Noor maju sebagai salah satu kandidat.
Hanya saja, perolehan suara dari Afriansyah Noor kalah dari Fahri Bachmid.
"Votting dari votting dihasilkan rapat itu pemilihan saya dapat 20 suara, pak Fahri Bachmid itu 29 suara, dari 29 suara menanglah Fahri Bachmid," jelasnya.
Namun dalam rapat penentuan Pj Ketua Umum itu, Yusril yang statusnya bukan lagi pimpinan PBB justru menjadi ketua rapat.
Yusril justru memberikan keputusan atas rapat penetapan Pj Ketua Umum PBB.
"Cuma karena ingin suasana kondusif, saya menenangkan pendukung saya 'sudahlah tidak usah ribut-ribut', kemudian kita bersepakat, yang mencoblos pun pak Yusril. Jadi unsur yang mencoblos dari DPP itu pak Yusril. Harusnya bisa salah satu wakil ketua umum atau siapa, tapi karena saya juga tidak menginginkan tidak ada ribut-ribut saya bilang sudah lah," katanya.
Singkat cerita pada Senin 20 Mei 2024 kata Afriansyah, ada pihak yang mengaku diutus Yusril Ihza Mahendra datang ke Kantor DPP PBB untuk meminta kop surat dan stempel kepada kepala sekretariat.
Dirinya merasa janggal dengan kondisi tersebut, alhasil meminta kepada kepala sekretariat untuk memastikan kepada Yusril Ihza Mahendra.
"WA-nya saya masih simpen screenshootnya, betul yang menyuruh adalah pak Yusril meminta kop surat dengan stempel. Saya tidak punya pretensi, tidak punya pikiran apa-apa, tidak ada, tidak ada prasangka apa-apa, udah kasih," kata dia.
Namun ternyata kata Afriansyah, kop surat dan stempel itu dijadikan sampul untuk menyerahkan surat perubahan susunan pengurus DPP PBB termasuk Afriansyah Noor sebagai Sekjen ke Kemenkumham.
Afriansyah lantas mengetahui kabar tersebut dari orang yang dia kenal di Kemenkumham kalau ternyata nama dia sudah diganti dari kursi Sekjen PBB.
| Indonesia Cetak Sejarah, Jual 12 Juta Ton Karbon Berbasis Teknologi ke Norwegia |
|
|---|
| 8 Jenderal Polisi Terdampak Putusan MK, Ada Ketua KPK hingga Kepala BNN |
|
|---|
| Setelah Udang Terkontaminasi, Produk Sepatu Cikande Juga Terdeteksi Cs-137 |
|
|---|
| Roy Suryo, Rismon Sianipar dan dr Tifa Diizinkan Pulang setelah Diperiksa Polisi selama 9 Jam |
|
|---|
| Langka! Seskab Teddy Jadi Pembicara di Hadapan Ratusan Mahasiswa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/afriansyah-noor-bimtek-pemilu-2024.jpg)