Berita Jakarta
Jakarta Berpotensi Tenggelam karena Penggunaan Air Tanah, Aktivis Usulkan Bentuk Badan Regulasi Air
Aktivis Soroti Jakarta Berpotensi Tenggelam karena Penggunaan Air Tanah, Dinilai Perlu Badan Regulasi Air
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Keprihatinan mendalam juga dilontarkan Pengamat kebijakan publik, Budi Siswanto yang mengupas tingginya penggunaan air tanah untuk kebutuhan gedung-gedung pecakar langit di Jakarta. Lemahnya pengawasan menjadi sorotan tajam.
“Ada sekitar 3.000-4.000 gedung-gedung tinggi di Jakarta, namun sayangnya hanya sekitar 200 gedung yang memiliki izin pengelolaan air bersih,” terangnya.
Untuk itu dibutuhkan pengawasan mendalam soal izin pengelolaan air bersih agar tidak menimbulkan masalah di tengah krisis air akibat menurunnya permukaan tanah.
Hal senada diungkapkan oleh Pengamat Lingkungan, Ferly Sahadat.
Dia mengupas tidak adanya Badan Regulasi Air yang dibutuhkan warga Jakarta di tengah krisis penggunaan air tanpa izin.
Diketahui, masalah yang menghantui Jakarta bertambah selain krisis air bersih juga menghadapi penurunan muka tanah.
Dari hasil pemantauan muka tanah (amblasan tanah) dengan melakukan pengukuran secara visual dan pengukuran menggunakan alat geodetic, ditemukan bahwa secara umum laju penurunan tanah di wilayah Jakarta berkisar antara 0 – 18,2 cm per tahun dengan lokasi yang memiliki laju penurunan tanah paling cepat yaitu di daerah Ancol, Pademangan dan Muara Baru- Jakarta Utara.
Belum lagi dampak perubahan iklim yang mempengaruhi panjangnya musim kemarau yang berpengaruh terhadap permukaan air tanah yang terus menyusut.
Badan Geologi mencatat, penurunan muka tanah ini juga akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan, sebab lebih dari 4500 sumur produksi yang mengambil air tanah Jakarta untuk keperluan komersil.
Menurut Ferly diperlukan Badan Regulasi Air untuk pengawasan mendalam pengelolaan air untuk komersil.
Namun, Ferly menegaskan, dengan lemahnya pengawasan ekploitasi air tanah, maka bisa dipastikan warga Jakarta akan terus mengalami kerugian yang signifikan.
Selain itu, ada juga sumur-sumur ilegal yang tidak memiliki izin pengusahaan air tanah yang tidak masuk dalam hitungan.
Kondisi tersebut mengakibatkan permukaan tanah Jakarta mengalami penurunan dan berdampak menjadi ancaman serius tenggelamnya Jakarta. (faf)
| Cek Kesehatan di Bapas Jakbar Diikuti 50 Klien Pemasyarakatan, Periksa TB hingga HIV |
|
|---|
| Pemprov DKI Jakarta Serius Jadikan JITEX Ajang Promosi Investasi dan Perdagangan Regional |
|
|---|
| Menyala di Hari Sumpah Pemuda! Inilah 10 Sosok Penerima Jakarta Youth Award 2025 |
|
|---|
| Dorong Warga Tinggalkan Kendaraan Pribadi, Kepala Daerah Bodetabek Diminta Siapkan Park and Ride |
|
|---|
| Polisi Ungkap Motif Pengeroyokan dan Penembakan Pengacara di Tanah Abang Jakpus |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.