Berita Jakarta

Pasar Tomang Nasibmu Kini, Pengunjung Makin Sepi, Pedagang Sebut Tarif Parkir Mahal jadi Biangnya

Hanya ada segelintir orang saja yang datang ke pasar tradisional tersebut untuk berbelanja kebutuhan pokoknya sejak pagi hari.

|
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Suasana parkiran di Pasar Tomang Barat, Senin (10/6/2024) 

Di mana, mereka tetap memberlakukan tarif parkir perjam secara manual, tidak lagi menggunakan mesin tap.

"Kan udah ada diambil alih pasar, kalau diambil alih pasar kan enggak segini (harga) parkiran, ternyata sama aja enggak ada bedanya. Cuma enggak pakai mesin tap aja," kata Ita.

"Jadi cuma formalitas aja, (ditulis di kertas parkir jam masuknya), keluar juga dihitung," imbuhnya.

Oleh karena itu, Ita menyebut tidak ada perubahan apapun terkait masalah parkir hingga saat ini.

Padahal menurut Ita, masalah parkir tersebut sangat berdampak pada pengunjung pasar dan penjualan pedagang. 

Kini, Ita berharap Pasar Tomang Barat bisa kembali normal dengan pengunjung yang ramai datang.

"Kami harapannya biar pasar kembali seperti semula, ya bagaimana apa yang mau diperubahan. Cara parkirannya perubahan atau gimana," pungkas dia.

Sementara itu, salah satu pengunjung bernama Rosita (44) mengaku memilih parkir di luar Pasar Tomang Barat lantaran harganya lebih murah yakni Rp 2.000. 

Selain itu, tidak ada patokan jam untuk memarkirkan kendaraannya.

"Kalau saya parkir di luar, Rp 2.000 lebih murah," kata Rosita saat ditemui di lokasi, Senin. 

Legislator Ungkap Banyak Pasar Tradisional yang Sepi Pengunjung

Sementara itu, legislator DKI Jakarta menilai, banyak pasar tradisional yang semakin ditinggalkan pengunjung.

Salah satu penyebabnya adalah banyak pasar yang dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kondisinya memprihatinkan, rusak, hingga akhirnya ditinggalkan pedagang.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin mencontohkan Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara yang semakin hari sepi pembeli lantaran banyak kios yang tutup dan terkesan tidak terurus.

Dengan demikian, dia mendorong Perumda Pasar Jaya untuk membangkitkan lagi daya tarik pasar tradisional milik DKI Jakarta dengan revitalisasi sebagai program prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025 mendatang.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved