DBD
DBD di RSUD Tamansari Masih Tinggi, Sembilan Anak-anak Tercatat Dirawat
Kepala Seksis Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, ada sekira 14 pasien DBD yang dirawat di RSUD Tamansari.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) tercatat di RSUD Tamansari masih cukup tinggi pada Rabu (24/4/2024).
Kepala Seksis Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama mengatakan, ada sekira 14 pasien DBD yang dirawat.
"Pasien dewasa lima orang dan 9 anak. Akan tetapi tidak ada kasus kematian, semua masih aman terkendali, karena belum ada perubahan keparahan pada kasus DBD yang ditemukan," kata Ngabila, Kamis (25/4/2024).
Menurut Ngabila, sekira 70 persen kasus yang dirawat adalah anak mayoritas usia SD sampai SMP.
Ngabila mengakui, bulan April 2024 ini kasus DBD akan terus mengalami kenaikan karena puncak musim hujan.
Ia menyatakan, perkembang biakan nyamuk terjadi selama 2 minggu di bukan April.
Baca juga: Wabah DBD Mencekam, Ratusan Warga Karawang Jatuh Sakit, Dua Anak Meninggal Dunia
Baca juga: Waspada DBD, Mary Liziawati: Nyamuk Aedes Aegypti Memburu Mangsa Siang Hari saat Beraktivitas
Baca juga: Jumlah Kasus DBD di Depok Melonjak Drastis, Tembus 723 Pasien dan 2 Orang Meninggal
"Peningkatan kasus terjadi efek dari kemarau ekstrem panjang atau el nino Juli - November 2023 lalu. Trend kasus DBD akan meningkat pasca el nino dan di musim penghujan dengan pola sama dari tahun ke tahun akan mulai meningkat Desember, puncak April, lalu kembali turun," tutur Ngabila.
Ngabila menegaskan, selama musim hujan terjadi peningkatan kelembaban udara atau relative humidity (RH) dan nyamuk mudah berkembang biak.
Tetesan air hujan juga memudahkan telur menetas menjadi jentik sehingga bertambahnya nyamuk DBD.
"Selain itu juga kontainer berisi air bisa menjadi tempat berkembang biak jentik menjadi nyamuk," imbuhnya.
BERITA VIDEO: Canda Menkes Budi, Presiden Jokowi yang Tak Pernah Sakit Jadi Prestasinya Selama Jadi Menteri
Sebelumnya, Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari, dr Ngabila Salama terus mengimbau warga DKI Jakarta untuk waspada terhadap demam berdarah dengue (DBD).
Apalagi, Ngabila mengakui DBD lebih banyak dan mudah menyerang anak-anak sampai usia 15 tahun.
Alasannya, anak-anak di pukul 08.00-10.00 WIB berada di rumah dan jam 15.00-17.00 WIB bermain di luar rumah.
Kemudian, kata Ngabila saat digigit nyamuk aedes aegepty tidak dirasakan hingga akhirnya terkena virus tersebut.
"Karena di kedua waktu tersebut nyamuk demam berdarah sangat aktif dan di tempat itu harus segera dilakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk secara dioptimalkan," jelasnya, Selasa (9/4/2024). (m26)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.