Kesehatan

Dampak Buruk bila Lakukan Penurunan Berat Badan Secara Drastis, Simak Penjelasannya

beberapa penelitian terbaru menemukan bahwa penurunan berat badan yang cepat mungkin sama baik dan amannya dengan penurunan berat badan yang lambat.

piaxabay
berapa kilogram menurunkan berat badan dalam seminggu? 

Orang-orang dalam kelompok penurunan berat badan cepat mendapat dukungan dari dokter dan ahli diet selama fase penurunan berat badan dan pemeliharaan berat badan.

Penelitian menunjukkan bahwa mendapat dukungan dari ahli kesehatan dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses menurunkan berat badan dalam jangka panjang.

Selain itu, dokter dan ahli diet berusaha meminimalkan risiko kesehatan yang timbul akibat mengonsumsi sangat sedikit kalori. Risiko ini termasuk kehilangan otot, kekurangan nutrisi, dan batu empedu.

Orang yang mencoba diet ini saja memiliki risiko lebih tinggi terkena kondisi medis ini.

Singkatnya, Anda lebih mungkin menurunkan berat badan dan mempertahankannya dengan menurunkan berat badan secara perlahan. 

Pendekatan ini akan membantu Anda membangun perilaku makan yang sehat untuk menjaga berat badan, dan lebih aman dilakukan dibandingkan penurunan berat badan secara cepat, terutama jika Anda tidak mendapat dukungan dari ahli kesehatan.

Risiko Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat

Meskipun tergoda untuk mencoba menurunkan berat badan dengan cepat, hal ini biasanya tidak disarankan.

Diet yang mendorong penurunan berat badan dengan cepat seringkali sangat rendah kalori dan nutrisi. 

Hal ini dapat menempatkan Anda pada risiko banyak masalah kesehatan, terutama jika Anda mengikuti diet penurunan berat badan secara cepat selama berminggu-minggu.

Berikut beberapa risiko penurunan berat badan terlalu cepat.

1. Kehilangan massa otot

Menurunkan berat badan tidak selalu sama dengan menghilangkan lemak.

Meskipun diet sangat rendah kalori dapat membantu Anda menurunkan berat badan dengan cepat, sebagian besar penurunan berat badan mungkin berasal dari otot dan air.

Dalam sebuah penelitian, peneliti menempatkan 25 orang menjalani diet sangat rendah kalori sebanyak 500 kalori per hari selama 5 minggu. 

Mereka juga menempatkan 22 orang untuk menjalani diet rendah kalori sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved