Kesehatan
Dampak Buruk bila Lakukan Penurunan Berat Badan Secara Drastis, Simak Penjelasannya
beberapa penelitian terbaru menemukan bahwa penurunan berat badan yang cepat mungkin sama baik dan amannya dengan penurunan berat badan yang lambat.
Glikogen dalam tubuh Anda terikat dengan air, jadi saat Anda membakar glikogen untuk bahan bakar, tubuh juga melepaskan air tersebut.
Inilah sebabnya mengapa Anda mungkin mengalami penurunan berat badan yang besar selama minggu pertama.
Setelah tubuh Anda menghabiskan simpanan glikogennya, penurunan berat badan Anda akan stabil pada 0,5 kg sampai 1 kg.
Tapi harus diingat bahwa menurunkan berat badan hanyalah setengah dari perjuangan.
Tantangan sebenarnya adalah mempertahankannya selamanya.
Kebanyakan orang yang mengikuti diet mendapatkan kembali setengah dari berat badan mereka yang hilang hanya dalam waktu satu tahun.
Lebih buruknya lagi, hampir setiap orang yang mengikuti diet mendapatkan kembali berat badannya yang telah hilang setelah 3–5 tahun.
Itu sebabnya para ahli sering menyarankan penurunan berat badan secara perlahan namun tetap.
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang menurunkan berat badan dengan lambat namun stabil cenderung mempertahankannya dalam jangka panjang.
Selain itu, rencana yang mendorong penurunan berat badan secara perlahan biasanya membantu Anda membangun perilaku makan yang sehat seperti makan lebih banyak buah dan sayuran serta minum lebih sedikit minuman manis.
Perilaku seperti ini dapat membantu Anda menjaga berat badan dalam jangka panjang.
Namun, beberapa penelitian menemukan bahwa penurunan berat badan yang cepat mungkin sama efektifnya dengan penurunan berat badan yang lambat, bahkan untuk jangka panjang.
Dalam sebuah penelitian, 103 orang mengikuti diet penurunan berat badan secara cepat selama 12 minggu, sementara 97 orang mengikuti diet penurunan berat badan secara perlahan namun stabil selama 36 minggu.
Hampir 3 tahun kemudian, sekitar 70 persen orang di kedua kelompok telah mendapatkan kembali berat badan mereka yang telah hilang. Artinya kedua diet tersebut pada akhirnya sama efektifnya.
Meskipun penelitian ini menemukan bahwa penurunan berat badan yang cepat sama efektifnya dengan penurunan berat badan yang lambat namun stabil secara keseluruhan, kecil kemungkinannya seseorang yang berada di rumah akan mendapatkan hasil yang serupa.
Kenali Beberapa Gejala Penyakit Radang Usus: Diare, Sariawan hingga Kelainan Kulit |
![]() |
---|
RS Abdi Waluyo Jakarta Resmikan IBD Center, Tangani Pasien Radang Usus oleh Tim Dokter Multidisiplin |
![]() |
---|
Kasus Campak Meningkat Dinkes DKI Lakukan Imunisasi Massal, Simak Gejalanya |
![]() |
---|
Mengenal Tes DNA, Begini Peruntukkan Sebenarnya di Dunia Kesehatan |
![]() |
---|
Tanggung Jawab Ganda Jadi Tantangan Perempuan di Asia Pasifik Jaga Kesejahteraan Mental dan Fisik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.