Pemilu 2024

Polisi Akhirnya Bebaskan 16 Demonstran yang Sempat Dibekuk saat Gelar Aksi Tolak Pemilu Curang

Sunggul menuturkan hingga kini pihaknya menerima laporan ada 100 orang massa aksi belum diketahui keberadaannya.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com/ Xena Olivia
Ilustrasi: Aksi demonstrasi menuntut pemakzulan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang digelar di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (5/3/2024) diwarnai dengan aksi bakar ban. Massa membakar ban sebagai bentuk protes adanya kecurangan Pemilu 2024 sehingga menuntut pemakzulan Presiden Jokowi. 

Refly Harun Ikut Demo

Pengamat Hukum Tata Negara, Refly Harun datang ke lokasi unjuk rasa di depan Komisi Pemilihan Umun (KPU) RI, Rabu (20/3/2024).

Ia mengaku datang ke KPU RI untuk mengutarakan keperihatinan terhadap proses Pemilu 2024 atas dugaan kecurangan.

Menurut Refly, proses Pemilu 2024 ini hanyak melanggar konstitusi dan penuh intimidasi, mobilisasi dan tidak jujur. 

Misalnya kata Refly, fenomena sirekap yang tidak adil dalam proses penghitungan sementara suara Pemilu 2024.

"Karena penguasa, Presiden terlibat tim pemenangan Paslon nomor 2," tuturnya. 

Baca juga: Jokowi Disorot PBB karena Dianggap Tak Netral di Pilpres, Bivitri Minta Pendukungnya Jangan Baper

Ia menduga, Presiden Joko Widodo bisa memobilisasi dana sebesar Rp 597 triliun untuk memenangkan calon tertentu dengan berbagai program perlindungan sosial. 

Reflyn menilai, tidak ada calon yang memiliki kemampuan finansial yang begitu dahsyat besar.

Tapi ia menduga ada salah satu Paslon yang dibantu menggunakan APBN.

"Ada dua, perjuangan politik, ada di ranah hukum. Di politik kita terus dorong hak angket. Kecurangan yang ada dalam ranah hukum yang tersisa masih Mahkaman Konsititusi, tapi ranah sosial politik Parlemen jalanan ini," terangnya. 

"Jadi 3 jalan itu tetap harus dilakukan. Tetapi yang paling penting adalah massa terus memenuhi jalan-jalan Jakarta ini, yang kemudian menunjukkan tekanan kepada dunia bahwa kita tidak bisa menerima sedikitpun Pemilu yang curang," tambahnya. 

Baca juga: Bakal Diumumkan, Prabowo Subianto Akan Nobar Hasil Pilpres 2024 Bareng Ketum Partai Pengusung

Ada dua kubu massa

Dua kubu massa berbeda dukungan mulai memadati Jalan HOS Cokroaminoto, persisnya di depan gedung Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI), Rabu (20/3/2024).

Tampak massa mulai tiba sekira pukul 14.00 WIB.

Di sebelah kiri gedung KPU RI, diisi oleh massa yang mendukung demokrasi yang tengah berlangsung, sementara di sebelah kanan KPU RI diisi oleh massa yang menolak pemilu curang.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved