Berita Jakarta
Bikin Resah Warga Perang Sarung di Grogol Petamburan Sampai Melukai Korban
Perang sarung sangat berbahaya seperti di Grogol Petamburan dibalik sarung tersimpan senjata tajam hingga batu.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN — Aksi perang sarung marak terjadi pada malam hari di tengah bulan suci Ramadan.
Kebanyakan, pelaku perang sarung merupakan anak-anak di bawah umur hingga remaja usia tanggung.
Biasanya, perang sarung dilakukan usai tarawih berjamaah.
Akan tetapi, tak jarang aksi perang sarung saat ini justru menjadi ajang tawuran antar dua kelompok.
Bahkan, alat tempur berupa kain sarung yang diikat pada bagian ujungnya itu, kerap diisi dengan batu, gir motor atau senjata tajam.
Tak ayal jika hal itu kerap memakan korban jiwa hingga korban luka lantaran emosi yang tak terkendali.
Baca juga: Perang Sarung Dua Kelompok di Ciputat, Remaja Perempuan Luka-luka, Keluarga Lapor Polisi
Seperti di kawasan Jalan Karya Wijayakusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat misalnya.
Dua kelompok remaja usia tanggung terekam CCTV terlibat perang sarung, Minggu (17/3/2024) malam.
Dari rekaman yang beredar, nampak gerombolan remaja itu berjumlah puluhan orang.
Mereka berlarian ke sana ke mari dan saling melemparkan pukulan dari sarung yang mereka jadikan senjata.
Kala itu, jalanan sekitar nampak sepi. Hanya ada seorang pengendara motor yang melintas dan mencoba untuk membubarkan kedua kubu tersebut.
Akan tetapi, mereka tetap melancarkan aksinya hingga sejumlah orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.
Baca juga: Marak Perang Sarung dan Kejahatan, Polres Bogor Gencar Patroli Malam Selama Ramadan
Menurut salah seorang warga bernama Ami (35), perang sarung itu terjadi sekira pukul 23.00 WIB.
"Kan malam-malam sebelum saya tegur masih buka ya (warung Ami), terus ada segerombolan anak-anak remaja sekitar 15 tahun lewat ramai-ramai bawa sarung," kata Ami kepada wartawan di lokasi, Selasa (19/3/2024).
Ami sesungguhnya sudah curiga bahwa remaja itu akan melakukan perang sarung, seperti yang biasa ia lihat di televisi.
"Tiba-tiba dari sana sebelah kulon pada lari semua pada sabetan di depan saya, syok juga sih melihatnya," jelas dia.
Menurutnya, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi.
Meski begitu, Ami mengaku resah dengan aksi seperti ini apalagi di bulan Ramadan.
Pasalnya, anak bau kencur itu diyakini Ami bukanlah warga sekitar.
"Saya cuma lihat anak-anak bawa sarung, diikat, itu aja engak bawa sajam. (Yang perang sarung) enggak tahu siapa, cuma warga sini ada yang nanya siapa sih kalian, kalai anak-anak warga sini enggak lihat," ungkap Ami.
"Ya risih lah, takut ada korban apa kan enggak tahu namanya gerombolan gitu," pungkasnya. (m40)
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di Jakarta Terus Diperkuat untuk Perlindungan Warga |
![]() |
---|
Leon dari Jakarta Timur dan Defa dari Jakarta Pusat Dinobatkan sebagai Abang None Jakarta 2025 |
![]() |
---|
Suasana Kantor DPP PPP usai Kubu Agus Suparmanto dan Mardiono Saling Klaim Kemenangan |
![]() |
---|
Perluas MRT hingga Tangsel, Pramono Gandeng Pastikan Gandeng Swasta |
![]() |
---|
Integrasi Transportasi di Dukuh Atas Bakal Terwujud Tahun 2027, Pramono: Enggak Kehujanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.