Berita Jakarta

Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Teluk Intan, Polisi Dalami Rekaman CCTV, Ada Perilaku Aneh

Serse Polres Metro Jakarta Utara terus mendalami rekaman CCTV yang didapat dari Apartemen Teluk Intan.

Editor: Valentino Verry
istimewa
Rekaman CCTV dari Apartemen Teluk Intan memperlihatkan perilaku satu keluarga yang lompat dari lantai 21, Sabtu (9/3/2024) sore. Meeka sedikit aneh. Ini sedang didalami polisi. 

"Ayahnya kemudian menyebarkan pengaruh negatif bahwa kehidupan mereka akan sulit sehingga mungkin membangun keputusasaan bersama-sama," katanya.

Uyun juga menduga tidak adanya dukungan sosial dari tetangga keluarga tersebut bisa menjadi salah satu faktor untuk mengakhiri hidup.

Hal ini, katanya, dapat semakin menguatkan pikiran keluarga tersebut untuk mengakhiri hidupnya.

"Apakah mungkin keluarga tadi benar-benar terisolasi secara sosial dari lingkungannya, sehingga mereka tidak mendapat dukungan dari lingkungan?" ujarnya.

"Tetapi semakin menguatkan pikirannya sendiri untuk ide mengakhiri hidup dan melakukan semacam brain wash (cuci otak) terhadap keluarganya," imbuh Uyun.

Adapun pernyataan Uyun ini berkaca dari kasus lain yang sempat terjadi di Indonesia.

"Soalnya kasus lain seringnya, anak-anaknya masih usia sangat muda kemudian diracun, dan orangtuanya bunuh diri," ujarnya.

Secara lebih umum, Uyun menjelaskan betapa pentingnya dukungan sosial dari warga sekitar agar meminimalisir seseorang untuk mengakhiri hidupnya.

Dia mengatakan dukungan sosial dapat dilakukan lewat bantuan finansial, psikologis, atau bantuan informasi.

"Misalnya jika ada anggota keluarga yang merasa stres atau cemas bisa diberi dukungan tersebut," ujarnya.

"Jika parah, maka bisa diberi dukungan berupa informasi untuk datang ke profesional, mungkin bisa diantar ke psikolog atau psikiater," lanjutnya.

Selain itu, Uyun juga mengatakan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilakukan sebuah daerah dapat mempengaruhi faktor psikis dari seseorang.

Alhasil, dia mendorong agar masyarakat selalu mengadakan kegiatan positif di lingkungan tempat tinggalnya.

"Misal orang-orang yang tinggal di daerah yang memiliki aktivitas yang baik seperti pengajian, gotong royong, aktivitas bersama di masyarakat," ucapnya.

"Sehingga ketika ada masalah keluarga, maka tetangga atau keluarga dekat akan memberikan dukungan dan bantuan untuk mengurangi tekanan hidupnya," imbuhnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved