Berita Nasional

Adi Prayitno Usul Parpol Dibubarkan Jika Jokowi sebagai Kader PDIP Ujug-ujug Jadi Ketum Golkar

Direktur Eksekutif Paramater Politik Indonesia Adi Prayitno menilai sebaiknya partai politik dibubarkan saja jika mudah diintervensi pihak luar.

Editor: Feryanto Hadi
Tangkapan video youtube kompastv
Airlangga Hartarto Ketua Umum Partai Golkar menanggapi positif soal kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan bergabung ke partainya. 

Menurutnya, bergabung atau tidaknya Jokowi ke Golkar bernilai politis, sehingga pembicaraan terkait hal tersebut lebih diketahui oleh Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

"Pembicaraan-pembicaraan-nya ‘kan pasti itu langsung dengan ketua umum. Jadi, yang paling tahu antara ketua umum, Pak Jokowi, dan Allah SWT," pungkasnya.

Pandangan Pengamat

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai memang ada kans besar orang nomor satu di tanah air itu berlabuh ke Partai Golkar.

Berpindahnya Presiden Jokowi bisa dicermati, dari kapan Partai Golkar menggelar Musyawarah Nasional (Munas).

Presiden Jokowi juga disebut sering memberi sinyal akan berpindah haluan ke partai berlambang beringin itu.

Menurut Ujang, pindahnya Presiden Jokowi bukan tanpa alasan.

Salah satunya, Golkar berpotensi menjadi kendaraan politik bagi Jokowi maupun Gibran di masa mendatang.

Namun, bagaimana akhirnya, menurut Ujang, ada dua skenario yang bisa terjadi.

Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini kepindahan Jokowi ke Golkar segera terwujud.
Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini kepindahan Jokowi ke Golkar segera terwujud. (warta kota/yolanda)

Jika Golkar tetap menggelar Munas di bulan Desember, maka posisi Jokowi di Golkar akan dipengaruhi "restu" Presiden yang baru.

Sementara, jika Golkar memilih Munas Luar Biasa (Munaslub) lebih awal, maka besar kemungkinan Jokowi menjadi Ketua Umum.

Sementara itu, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai, peluang Presiden Jokowi pindah ke Golkar sangat besar.

Sebab, kata Adi, dari sejumlah parpol pendukung Jokowi saat ini, Golkar yang paling memungkinkan menjadi kendaraan barunya.

“Golkar partai besar tempat paling nyaman untuk berlindung di kemudian hari setelah Jokowi tak lagi jadi Presiden,” kata Adi.

Sebabnya, pertama, Golkar merupakan partai politik tua dengan massa pendukung besar.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved