Pemilu 2024

Geser Suara PDIP ke Seorang Caleg, Anggota PPK Tulungagung Jual 1 Suara Rp Rp 100.000

Seorang anggota PPK di Tulungagung ini benar-benar nekat. Dia menjual suara PDIP ke salah satu caleg. 1 suara dihargai Rp 100.000

Editor: Rusna Djanur Buana
Tribunjogja
Oknum PPKdi Tulungagung Jawa timur nekat menggeser suara PDIP ke salah satu calon legislatih. Satu suara dihargai Rp 100.000. Oknum ini telah meng geser 187 suara. 

"Saya tidak kenal dengan caleg itu, perantara BE dan BA," demikian pengakuan Hasan.

Hasan lalu menyetujui penawaran itu lantaran berdalih membutuhkan uang untuk membayar utang bank.

Putusan pemecatan Hasan sempat diwarnai perbedaan sikap tiga anggota majelis etik yang menyidangkan kasus tersebut.

Ketua Majelis Etik Agus Safei mulanya menolak pemecatan Hasan lantaran dia telah bersikap jujur dan melakukan perbaikan suara di tingkat kabupaten.

Baca juga: KPU DKI Jakarta Targetkan Proses Rekapitulasi Suara Tingkat Provinsi Rampung 9 Maret

Sedangkan dua anggota majelis lainnya yakni Ketua KPU Tulungagung Susanah dan Divisi Sosdiklih Parmas dan SDM Muchamat Amarodin memutuskan memecat Hasan. Majelis etik akhirnya mengambil keputusan untuk memecat Hasan Maskur.

"Keputusan sidang etik ini merupakan tindak lanjut dari pemeriksaan internal yang dilakukan saat penghitungan manual KPU Tulungagung pada 17-24 Februrai lalu," ungkap Ketua Majelis Hakim Kode Etik Agus Safei.

Penyelidikan sampai dilangsungkannya sidang etik adalah tindak lanjut dari gugatan salah satu peserta pemilu.

Kasus Sumenep

Di Sumenep Madura, seorang calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dapil Jawa Timur XI atau Madura, Slamet Ariyadi memarahi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Video yang menunjukkan kearahan Slamet kemudian menjadi viral.

Dalam video, caleg tersebut tampak marah dan memaki anggota PPK. "Mana otaknya kalian sebagai PPK (yang) digaji oleh negara juga," kata dia.

Peristiwa dalam video tersebut terjadi pada Jumat (1/3/2024) malam di Kantor PPK Lenteng, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Slamet yang juga merupakan anggota DPR RI periode 2019-2024 tersebut tak terima dengan dugaan penggelembungan suara.

Baca juga: Soal Adanya PPK Tapos Depok Mengaku Dapat Intimidasi di Rekapitulasi Suara, Begini Respons KPU RI

"Ada oknum yang mencoba melakukan penggelembungan suara," kata Slamet yang juga merupakan Ketua DPC Partai Amanat Nasional (PAN) Sampang saat dihubungi Kompas.com, Minggu (3/3/2024).

Slamet mengaku, ia bersama relawannya menemukan adanya suara yang bertambah pada calon lain di Pileg 2024 di daerah Lenteng Sumenep.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved