Pemilu 2024

Anies Baswedan Pertanyakan Dasar Hukum Pemerintah Memulai Simulasi Makan Siang Gratis

Anies Baswedan, mengkritik pemerintah yang secara terang-terangan telah memulai simulasi program makan siang gratis terhadap para siswa.

wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti
Menjelang bulan Ramadan capres nomor urut 1, Anies Baswedan berencana melaksanakan nyadran ke makam sang ayah yakni mendiang Rasyid Baswedan di Makam Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Sleman, DI Yogyakarta. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01, Anies Baswedan, mengkritik pemerintah yang secara terang-terangan telah memulai simulasi program makan siang gratis terhadap para siswa.

Diketahui, makan siang gratis program capres dan cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Eks Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu mempertanyakan dasar hukum pemerintah memulai simulasi makan siang gratis.

"Pertanyaannya, dasar hukumnya apa? Ketika pemerintah merapatkan rencana sebuah paslon, dasar hukumnya apa. Negara itu kan bergerak menggunakan aturan hukum bukan?,” kata Anies di Kampung Akuarium, Jakarta Utara, Minggu (3/3/2024).

Anies mengatakan pemerintah memfasilitasi program pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hal yang baik.

Namun, saat ini pemenang Pilpres 2024 belum diumumkan tetapi program salah satu pasangan capres dan cawapres sudah dirapatkan bahkan disimulasikan.

Baca juga: Maksud Hati Memperjelas Program Makan siang Gratis Prabowo-Gibran, Warganet Malah Hujat Chef Arnold

“Ketika sudah ada surat keputusan KPU nomor (misalnya) xyz tanggal sekian, tahun sekian, ditetapkan pasangan (misalnya) abcd menjadi pemenang, nah itu menjadi dasar untuk pemerintah mengakomodasi. Tapi kalau belum ada keputusan lalu apa dasarnya?" ujar Anies.

Anies pun mempertanyakan simulasi tersebut bagian dari melangkahi sistem yang sudah ada. Bahkan, dia mengingat ketika ia terpilih sebagai gubernur dan melakukan transisi pemerintahan.

Kala itu, Anies mengaku tidak dapat berdiskusi dengan gubernur sebelumnya untuk melakukan transisi pekerjaan sebagai gubernur.

Namun, proses itu pun dilakukan usai dia ditetapkan resmi sebagai Gubernur DKI Jakarta oleh KPU.

“Saya pernah ngalamin terpilih jadi gubernur, lalu gubernur yang sebelumnya tidak membuka diri untuk berdialog untuk berdiskusi sehingga transisi berjalan dengan baik. Transisi yang baik itu diperlukan dalam demokrasi. Tapi kapan proses transisi dimulai, setelah ada ketetapan yang memiliki kekuatan hukum dari KPU baru itu dimulai," jelas Anies

Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS, Timnas AMIN: Guru Honorer Siap-siap Tidak Terima Gaji

Juru bicara Timnas AMIN Indra Charismiadji merespon soal Tim Pemenangan Prabowo-Gibran mengusulkan program makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Santunan (BOS).

Diketahui, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan sumber anggaran untuk memenuhi program makan siang sebesar Rp 15.000 per anak tersebut bisa berasal dari dana BOS.

Indra menyoroti bahwa anggaran dana BOS hanya Rp 900 ribu untuk 1 orang siswa dalam 1 tahun.

Sementara, untuk anggaran makan siang gratis jika memakai biaya Rp 15.000 per siswa, dalam 200 hari sekolah akan menghabiskan anggaran Rp 3 juta.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved