Deteksi Tiga Masalah Pengembangan SDM, Ini yang Dilakukan Pj Gubernur Sumsel

Demi mengatasi tiga permasalahan pengembangan SDM yakni kompetensi, komitmen dan kekompakan, Pemprov Sumatera Selatan melakukan hal-hal ini.

Editor: Eko Priyono
Istimewa
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni (paling kiri) dalam acara Bimbingan Teknis Implementasi Fleksibilitas Elektronik Badan Layanan Umum Daerah (e-BLUD) di Hotel Aston Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/2/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada tiga permasalahan yang dihadapi Pemprov Sumatera Selatan dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia atau SDM.

Ketiga masalah tersebut adalah seputar kompetensi, komitmen dan kekompakan.

Hal itu disampaikan penjabat (Pj) gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni dalam Bimbingan Teknis Implementasi Fleksibilitas Elektronik Badan Layanan Umum Daerah (e-BLUD) di Hotel Aston Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (28/2/2024).

Lantas apa solusi untuk menyelesaikan masalah pengembangan SDM tersebut?

Fatoni menyebutkan terdapat lima hal yang bisa dilakukan di antaranya seseorang harus mengubah mindset atau pola pikir.

Setelah memiliki mindset, dilakukan peningkatan kompetensi kemudian berkomitmen dalam mengerjakan sesuatu alias tidak asal-asalan menyelesaikan pekerjaan.

Hal selanjutnya adalah menghadirkan inovasi, melakukan sesuatu atau pekerjaan dengan cara yang berbeda.

"Dengan bekerja baik tentu kinerja akan bagus. Jika kinerjanya bagus tentu akan diperlukan pimpinannya, organisasinya. Kalau diperlukan organisasinya, diperlukan pimpinan maka kariernya bagus. Kalau kariernya bagus, penghasilannya akan bagus. Kalau penghasilannya bagus, keluarganya akan sejahtera, damai. Kalau damai akan bahagia, kalau bahagia masuk surga," kata Fatoni melalui keterangan pers yang diterima, Jumat (1/3/2024).

Atas dasar pengembangan SDM pula Fatoni mendorong pusat pelayanan umum di Sumsel segera menerapkan sistem informasi e-BLUD.

E-BLUD merupakan sistem yang mendokumentasikan administrasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan dan pertanggungjawaban, serta pelaporan keuangan BLUD secara real time.

"Sangat penting sistem ini agar seluruh proses bisa berjalan lebih mudah, datanya bisa terintegrasi, semuanya kerjanya lebih efektif dan efisien. Silahkan terus lakukan inovasi dalam bekerja," ujar Fatoni.

Menurutnya, BLUD harus mengedepankan pelayanan namun dari segi anggaran merupakan internal dan bersifat fleksibel.

Sehingga diharapkan pelayanan tersebut akan jauh lebih baik ke depannya.

"Kemudian dari pelayanan itu mendapatkan penghasilan, penghasilan itu bisa terus untuk memperbaiki layanan yang ada di BLUD itu sendiri," katanya.

Dalam meningkatkan kinerja pengelolaan BLUD yang partisipatif, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif diperlukan dukungan dari stakeholder dan instansi terkait agar penyelenggaraan BLUD bisa berjalan dengan baik.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved