Pilpres 2024

Intens Bertemu SBY, Pengamat: Prabowo Ingin Demokrat Tegak Lurus Padanya, Bukan ke Jokowi

Prabowo membangun komunikasi yang sangat intens dengan SBY. Dia ingin dapat jaminan Demokrat tegak lurus padanya, bukan ke Jokowi.

Editor: Rusna Djanur Buana
Tangkapan video youtube humas demokrat
Prabowo Subianto pada Sabtu (17/2/2024) melakukan kunjungan ke kediaman Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat. Kedatangan Prabowo ke rumah SBY adalah untuk berterima kasih atas dukungan dari seluruh keluarga besar SBY yang diberikan terhadapnya. 

Sebelumnya, Prabowo dan SBY bertemu di kediaman SBY, Cikeas, Bogor, pada Jumat (23/2/2024) malam lalu.

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua antara Prabowo dan SBY selepas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, keduanya sempat bertemu di Pacitan pada Sabtu (17/2/2024) lalu.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak tahu-menahu mengenai isi pertemuan Prabowo dengan ayahnya.

Namun, ia menilai pertemuan SBY dan Prabowo adalah hal baik karena menunjukkan bahwa keduanya bersahabat.

Baca juga: AHY Diangkat Jadi Menteri Jokowi, Pengamat: Tidak Mempan untuk Redam Hak Angket

“Jadi Pak Prabowo dengan niat yang baik ingin mendengarkan masukan-masukan dari Pak SBY,” kata AHY di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

“Pak SBY juga dengan niat yang baik ingin memberikan masukan dan pengalaman yang mungkin saja bermanfaat,” ujar dia.

Gerilya Jokowi bendung Hak Angket

Presiden Jokowi diprediksi bakal terus bergerilya dengan mengerahkan orang-orang terdekatnya untuk melobi kelompok-kelompok yang menggaungkan wacana hak angket dugaan pelanggaran Pemilu 2024 oleh DPR.

Isu hak angket itu juga dinilai bisa meredup jika pihak-pihak yang saat ini mendukung berhasil dipengaruhi melalui lobi-lobi politik yang dilancarkan oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pemerintah tidak mungkin tinggal diam selama isu soal hak angket masih bergulir.

Di sisi lain, Presiden Jokowi dianggap akan terus berupaya menjaga kesinambungan program-program pemerintahannya sampai masa kepemimpinannya selesai, atau bahkan dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.

Baca juga: Sandiaga Uno Sebut PPP Biasa Dukung Penguasa, Hak Angket Bakal Layu Sebelum Berkembang?

Menurut Agung, Jokowi kemungkinan bakal berupaya merayu kubu yang mendukung wacana hak angket melalui berbagai sisi.

"Bisa saja wacana hak angket layu sebelum berkembang, menimbang lobi-lobi politik akan mulai intensif dilakukan untuk merajut koalisi "simple majority"," kata Agung saat dihubungi pada Senin (26/2/2024).

Seperti dikutip dari Kompas.com, Agung menyebut Jokowi punya kepentingan untuk meredam wacana hak angket.

Tujuannya supaya beragam proposal dan program pemerintah tak terkendala untuk dieksekusi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved