Pemilu 2024

KPU RI Ungkap Pemicu Wafatnya Anggota KPPS Pemilu 2024 Akibat Kelelahan Hingga Komorbid

Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menyampaikan, jika faktor kematian para anggota KPPS itu akibat kelelahan.

Ist
Banyak petugas KPPS Pemilu 2024 meninggal akibat kelelahan penghitungan suara. Pelantikan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara (KPPS) di Kelurahan Cinere, Kota Depok pada Kamis (25/1/2024) lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyampaikan rasa duka atas meninggalnya sejumlah anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik menyampaikan, jika faktor kematian para anggota KPPS itu akibat kelelahan.

"Ya informasi yang kami terima itu karena faktor kelelahan, yang akhirnya menyebabkan wafat," tutur Idham dikutip Minggu (18/2/2024)

Idham juga menjelaskan, jika ada juga yang wafat disebabkan sakit. 

Hal itu kata dia, karena faktor kelelahan sehingga menimbulkan penyakit.

"Tapi ada juga informasi yang mengatakan kelelahan memicu aktifnya komorbid, dan nanti tentu secara otoritatif ahli kesehatan, tapi ini informasi yang kami terima ya," imbuhnya

Baca juga: Legislator Desak KPU DKI Jakarta Berikan Santunan Kematian untuk KPPS yang Meninggal

Sebelumnya, Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat 35 orang meninggal dunia setelah menjalankan tugas dalam proses penghitungan suara pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Adapun data tersebut dibagikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari pada Jumat (16/2/2024) tengah malam.

Dari 35 orang yang meninggal, terdapat 23 di antaranya anggota adalah kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

Sisanya yakni 3 panitia pemungutan suara (PPS) dan 9 petugas perlindungan masyarakat (linmas). 

"Mohon ijin melaporkan data kematian dan sakit Badan Adhoc Periode Tgl 14-15 Februari 2024 update data: 16 Feb 2024, pukul 18.00 WIB," kata Hasyim dalam keterangannya. 

Selanjutnya KPU juga mencatat sebanyak  3.909 yang jatuh sakit pasca-menjalankan tugas penghitungan suara. 

Dalam data yang dibagikan Hasyim, di antaranya yakni 119 panitia pemilihan kecamatan (PPK), 596 PPS, 2.878 KPPS dan 316 petugas linmas. 

Penyakit bawaan petugas KPPS

Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mengungkap, berbagai macam penyakit yang biasanya diderita petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di tempat pemungutan suara (TPS).

Bahkan sudah ada belasan petugas KPPS yang mengakses layanan kesehatan yang disediakan pemerintah.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, dari data yang tercatat hingga 15 Februari 2024, penyakit terbanyak yang dialami petugas adalah penyakit bawaan seperti hipertensi dan tekanan darah tinggi.

Kemudian ada penyakit ringan seperti batuk, pilek, gangguan lambung, dan sakit kepala.

Komari, petugas KPPS Kelurahan Pondok Jaya sedang melayani warga di TPS 76 di Perumahan Permata Depok, Rabu (14/2/2024).
Komari, petugas KPPS Kelurahan Pondok Jaya sedang melayani warga di TPS 76 di Perumahan Permata Depok, Rabu (14/2/2024). (Wartakotalive.com/djanur buana)

“Sebagai perbandingan, berdasarkan data dari paparan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI pada Pemilu 2019 silam, penyakit terbanyak didominasi oleh penyakit kronis, seperti hipertensi atau diabetes,” kata Ani dari keterangannya pada Sabtu (17/2/2024).

Ani mengatakan, para petugas KPPS ataupun non-KPPS tapi yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu juga ada yang mengakses layanan kesehatan.

Dia memastikan, mereka yang mengakses layanan kesehatan akan mendapatkan pelayanan dengan baik.

“Dari petugas KPPS yang mengakses layanan kesehatan tersebut, hingga saat ini terdapat 13 orang sedang dirawat. Sementara untuk petugas non-KPPS terdapat empat orang yang sedang dirawat,” papar Ani.

Baca juga: Pemilu 2024 Makan Korban, Ketua KPU RI Sebut 23 Petugas KPPS Meninggal, 2.878 Alami Sakit

Baca juga: Honor Petugas KPPS di Karawang Mulai Dicairkan, KPU Minta Laporkan Jika Ada Pemotongan

Ani menerangkan, berdasarkan data Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Utara, terdapat 17 TPS terdampak banjir, sehingga pencoblosan direncanakan kembali pada 18 Februari 2024.

Dia menyatakan kesiapannya mendukung KPU dengan mengerahkan petugas medik yang bersiaga di lokasi.

“Kami akan siagakan dan perkuat layanan kesehatan bagi anggota KPPS di 17 TPS ini,” tegas Ani. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.


 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved