Pemilu 2024

Heru Budi Persilakan Caleg dan Timses Capres Ambil Sampah APK, Dinas LH DKI: Kami Daur Ulang

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta caleg atau perwakilan parpol segera mengambil APK yang kini jadi sampah.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
warta kota/munir
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono minta caleg atau perwakilan parpol dan timses capres segera mengambil APK yang kini jadi sampah, jika diabaikan akan segera didaur ulang jadi bermanfaat. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono memastikan sampah alat peraga kampanye (APK) 90 persen sudah selesai dicopot oleh Satpol PP DKI, Bawaslu, KPU, TNI dan Polri.

Menurut Heru, pencopotan APK di DKI Jakarta dilakukan sejak Minggu (11/2/2024) dini hari sampai Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Sehari Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, APK Masih Marak, Panwascam Cilodong Gercep Langsung Copot

Ia pun menyatakan, jika sampah APK bendera dan caleg ingin mengambilnya maka dipersilakan.

"Kami imbau dan kembalikan pada mereka yang memiliki," ujarnya di TPS 3R Pejaten Barat, Jaksel, Jumat (16/2/2024).

Namun, ada batas waktu dan harinya bagi pemilik APK yang ingin mengambil di jajaran Satpol PP DKI.

Sehingga, ia mengimbau kepada pemilik APK untuk segera mengurus pengambilan sebelum diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta.

Baca juga: Selama Masa Tenang Pemilu 2024, Pemkot Jakbar Turunkan Sekitar 35.504 APK

"Di luar itu (batas waktu) ya tugasnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Asep Kuswanto (untuk dibuang atau diolah maupun daur ulang)," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas LH DKI, Asep Kuswanto mengaku, pihaknya mengolah kembali bambu yang dipakai untuk APK selama kampanye kemarin.

Selain bambu, Asep juga bakal mengolah sampah spanduk, baner dan sejenisnya yang saat ini sudah ditampung di TPS TB Simatupang.

"Itu kami cacah semua, untuk hasilnya jadi RDF (bahan bakar industri semen) lagi," ungkapnya.

Menurut Asep, hasil cacahan APK di TB Simatupang juga sudah ditinjau oleh offtaker atau perusahaan industri.

Pria berkemeja putih itu mengaku, perusahaan semen akan menggunakan RDF sebagai bahan bakar alternatif dan hasil olahan sampah APK ternyata bisa digunakan.

"Jadi sesuai dengan surat edaran Menteri LHK, jadi kami tidak membuang langsung sampah Bantar Gebang," ungkapnya.

Namun demikian, Asep tidak mengetahui secara pasti berapa total sampah APK yang sudah diolah atau dicacah.

Ia perlu melihat data pastinya agar tidak salah karena masih banyak APK yang belum diolah dan berada di gudang Saptol PP DKI di Cakung.

"Kalau memang nanti pemiliknya tidak mengambil, baru nanti kami angkut (untuk dicacah dan olah)," kata Asep.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved